REMBANG, Harianmuria.com – Setelah lebih dari satu dekade mengalami kerusakan parah, Jalan Magersari–Waru yang melintasi Dukuh Slodran, Desa Waru, Kabupaten Rembang, akhirnya diperbaiki. Jalan sepanjang sekitar 200 meter ini kini sudah diaspal dan jauh lebih aman, terutama sebagai akses penting bagi para pelajar.
Bupati Rembang, Harno, meninjau langsung hasil perbaikan pada Senin, 7 Juli 2025. Ia menyebut jalan tersebut sebagai salah satu infrastruktur vital yang sudah lama dinantikan perbaikannya oleh masyarakat.
“Ini adalah pembangunan jalan di Desa Waru, perbatasan dengan Magersari. Sudah sangat buruk waktu itu, beberapa tahun tidak dibangun. Alhamdulillah, sekarang sudah bagus,” ujar Bupati Harno.
Jalan Magersari–Waru sebelumnya dikenal berbahaya karena permukaannya rusak berat, licin saat hujan, dan rawan banjir. Banyak pelajar yang menggunakan jalur ini untuk menuju sekolah, sehingga kondisi jalan sangat mempengaruhi keselamatan mereka.
Warga Kelurahan Magersari, Mustajab (62), mengaku bersyukur jalan akhirnya diperbaiki. Ia menuturkan bahwa jalan tersebut dulu hanya dilapisi batu putih dan sangat licin saat musim hujan, hingga sering menyebabkan anak-anak terjatuh.
“Kalau hujan, banjir. Anak-anak sering jatuh karena dulu jalannya cuma dikasih batu putih. Sudah lapor ke Pak Lurah, lewat Pak Camat, sampai akhirnya Pak Bupati merespons. Alhamdulillah sekarang sudah diaspal,” ungkapnya.
Bupati menegaskan, perbaikan jalan ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang dalam meningkatkan kualitas infrastruktur, meskipun dilakukan secara bertahap karena keterbatasan anggaran.
“Saya mohon masyarakat bersabar. Kami berkomitmen memperbaiki infrastruktur penting, tapi tentu menyesuaikan dengan anggaran. Mana yang wajib dan paling mendesak, itu kami dahulukan,” jelasnya.
Harno juga menekankan bahwa setiap pembangunan jalan yang dilakukan harus memperhatikan standar kualitas agar tahan lama dan aman bagi pengguna jalan.
Selain Jalan Magersari–Waru, Pemkab Rembang juga akan menyasar titik-titik jalan rusak lainnya, termasuk di sekitar Pasar Kota Rembang. Program ini menjadi bagian dari upaya membenahi jalan desa dan kota untuk mendukung aktivitas ekonomi serta keselamatan warga.
“Semua bangunan harus berkualitas. Jangan sampai baru diperbaiki, sebentar sudah rusak lagi,” tegas Harno.
(LINGKAR NETWORK – Harianmuria.com)