BLORA, Harianmuria.com – Sebanyak 44 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Blora mengalami kekurangan jumlah murid pada tahun ajaran 2025/2026. Dari total 56 SMP Negeri yang ada, hanya 12 sekolah yang memenuhi kuota minimal rombongan belajar (rombel).
Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Nuril Huda, berdasarkan data Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) online, mayoritas SMP di pinggiran wilayah belum memenuhi batas minimal jumlah siswa dalam satu rombel.
“Satu rombel diisi 32 murid. Jika jumlah siswa kurang dari itu, maka rombel dianggap belum terpenuhi,” jelas Nuril, Minggu, 6 Juli 2025.
Menurut data yang dihimpun, dari total kuota 8.974 kursi siswa baru, hanya 7.558 kursi yang terisi. Artinya, ada lebih dari 1.400 kursi kosong di SMP Negeri Blora tahun ini.
“Secara umum, jumlah pendaftar tahun ini menurun meski tidak terlalu signifikan,” ungkap Nuril.
Ia menyebut, sekolah-sekolah favorit seperti SMP Negeri 1 di setiap kecamatan umumnya sudah memenuhi rombel. Sementara itu, sekolah-sekolah di wilayah pinggiran masih menghadapi tantangan dalam menarik jumlah siswa yang memadai.
“Rata-rata SMP favorit di kota dan kecamatan selalu penuh. Namun banyak SMP di pinggiran yang kekurangan siswa,” tambahnya.
Untuk mengatasi ketimpangan ini, Dinas Pendidikan Blora mengimbau seluruh satuan pendidikan di kecamatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Hal itu akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat.
Nuril juga mengimbau agar masyarakat tidak ragu menyekolahkan anak di sekolah mana pun. Semua sekolah negeri mendapatkan pembiayaan dari pemerintah dan wajib memberikan pelayanan yang setara.
“Kami menekankan bahwa kualitas pendidikan di semua SMP Negeri itu setara, karena semuanya dibiayai oleh pemerintah. Pelayanan yang baik akan membangun kepercayaan masyarakat,” pungkasnya.
(EKO WICAKSONO – Harianmuria.com)