SEMARANG, Harianmuria.com – Program magang ke Jepang yang difasilitasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali mendapat sambutan luar biasa. Hingga Selasa, 8 Juli 2025, jumlah pendaftar telah mencapai 270 orang, melebihi kuota yang ditetapkan sebanyak 250 peserta. Pendaftaran masih dibuka hingga 16 Juli 2025.
Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng, Masduqi, menyebutkan bahwa program ini terbuka bagi pemuda berusia 18–26 tahun dari 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
Magang ke Jepang Program Kerja Sama dengan IM Jepang
Program ini merupakan hasil kerja sama antara Pemprov Jateng, Kementerian Ketenagakerjaan, dan IM Japan (International Manpower Development Organization, Japan). Seluruh proses pendaftaran dilakukan gratis tanpa pungutan biaya.
“Program ini memberi peluang besar bagi anak muda Jawa Tengah untuk memperoleh pengalaman kerja internasional dan membangun masa depan ekonomi yang lebih baik,” ujar Masduqi, Rabu, 9 Juli 2025.
Tahap seleksi awal akan dilaksanakan pada 21–25 Juli 2025 di Pudakpayung, Semarang. Jika melebihi kapasitas, lokasi seleksi akan diperluas ke BLK Semarang 2. Peserta wajib menanggung sendiri biaya konsumsi, transportasi dari daerah asal, medical check-up, paspor, visa, dan uang saku.
Seleksi akan mencakup verifikasi administrasi, tes logika/matematika, tes fisik, kesemaptaan, dan wawancara. Peserta yang lolos akan mengikuti pelatihan bahasa dan budaya Jepang, serta ujian kemampuan bahasa Jepang.
“Peluang kerjanya sangat luas. Mulai dari sektor perakitan elektronika, operator mesin tekstil, konstruksi, hingga perawat lansia. Tahun pertama, uang saku peserta bisa mencapai 120 ribu yen atau sekitar Rp13 juta,” jelas Masduqi.
Program ini dinilai potensial karena memberi pengalaman kerja internasional dan modal ekonomi untuk wirausaha setelah pulang ke Indonesia. Banyak alumni magang yang sukses membuka usaha sendiri dan menggerakkan ekonomi keluarga.
Beberapa daerah seperti Cilacap, Kendal, dan Pati tercatat sering mengirim peserta terbanyak. Dalam lima tahun terakhir, angka pemberangkatan bervariasi: 2019 (1.386 orang), 2021 (68 orang), 2022 (189 orang), 2023 (474 orang). Pada Mei 2025, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi bahkan melepas langsung 1.200 pemagang ke Jepang.
Masduqi mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan program magang ilegal, dan hanya mendaftar melalui LPKSO resmi. “Cek legalitas lembaga penyalur di laman resmi Kemnaker: https://binalattas.kemnaker.go.id,” tuturnya.
Ia juga menekankan pentingnya kesiapan fisik dan mental. “Proses seleksi dan kehidupan di Jepang cukup menantang. Persiapkan diri sebaik mungkin,” pungkasnya.
(RIZKY SYAHRUL – Harianmuria.com)