GROBOGAN, Harianmuria.com – Total 20 desa di Grobogan terendam banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi melanda kawasan itu Senin malam (20/1).
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan Suwignyo pada Selasa pagi, 21 Januari 2025. Dijelaskannya bahwa 20 desa itu tersebar di 8 kecamatan.
Ia menyebut delapan kecamatan yang direndam banjir adalah Kecamatan Purwodadi, Toroh, Grobogan, Karangrayung, Kedungjati, Gubug, Tawangharjo, dan Penawangan.
“Ketinggian banjir bervariatif, antara 20-60 centimeter (cm) menggenangi akses jalan permukiman. Banjir di Kelurahan Kalongan, Kecamatan Purwodadi dan Mojoagung, Kecamatan Karangrayung serta beberapa desa di Kecamatan Toroh sudah berangsur surut,” ucapnya.
Sementara untuk wilayah Kota Purwodadi, sambung Soewignyo, khususnya Jalan R. Soeprapto, Dr. Soetomo, dan Diponegoro, ketinggian air masih berkisaran antara 30 hingga 40 centimeter.
“Hingga saat ini, kendaraan roda dua (motor) belum bisa melewati wilayah perkotaan,” ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, banjir juga memutus akses jalan Kecamatan Godong, Grobogan dengan Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali.
“Ketinggian air mencapai 40 centimeter, tepatnya di depan Pasar Sumberejosari sampai sebelah utara kantor Kecamatan Karangrayung,” jelasnya.
Akibat banjir itu, kata dia, setidaknya 54 warga Purwodadi mengungsi. Tepatnya warga Perumahan Permata Hijau dan Perum Griya Citraduta Purwodadi.
“Para warga mengungsi di GOR Ngraji, Kecamatan Purwodadi dan di Kantor BPBD,” sebutnya.
Ia menyampaikan bahwa banjir tidak hanya menggenangi delapan kecamatan tetapi juga merendam ratusan hektare lahan persawahan.
“Saat ini belum dilakukan pendataan pasti lahan yang terdampak,” imbuhnya. (Ibnu Muntaha | Harianmuria.com)