KUDUS, Harianmuria.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus berupaya meminimalkan angka kematian ibu dan bayi dengan mengoptimalkan pemeriksaan kehamilan atau atenatal care (ANC) terpadu. Fasilitas pemeriksaan kehamilan ini diberikan secara gratis agar menjangkau seluruh masyarakat.
Kepala Puskesmas Wergu Wetan Trias Farida menuturkan bahwa pelayanan untuk pemeriksaan ANC terhadap ibu hamil diberikan secara gratis bagi warga yang berada di wilayah kerja puskesmas masing-masing wilayah.
“Pemeriksaan dilakukan sebanyak enam kali, dimana pada trimester pertama dilakukan pemeriksaan sebanyak sekali, trimester kedua sebanyak tiga kali pemeriksaan, dan trimester ketiga sebanyak dua kali. Untuk USG kita lakukan dua kali yakni di trimester pertama dan trimester ketiga,” ujarnya, pada Kamis, 6 Juli 2023.
Pemeriksaan ANC ini penting untuk meningkatkan kesehatan pada ibu hamil sehingga angka kematian ibu dan bayi bisa dicegah.
“Tujuannya, untuk untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara optimal. Hal ini meliputi penimbangan ibu hamil, ukur lingkar lengan atas, tekanan darah, periksa tinggi rahim, periksa letak dan denyut jantung janin, pemeriksaan status dan imunisasi tetanus, konseling, skrining dokter, dan tablet tambah darah,” jelasnya.
Selain itu juga ada pemeriksaan lain seperti tes laboratorium untuk mengetahui kadar hemoglobin, tes golongan darah, tes lab protein urine, tes lab gula darah.
“Pemeriksaan tersebut akan dilakukan mulai kehamilan trimester pertama hingga ketiga, dengan didampingin oleh tenaga kesehatan yang ahli di bidangnya dan puskesmas sebagai garda terdepan untuk penurunan angka kematian ibu dan bayi,” terangnya.
Terpisah, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Nuryanto mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan. Apabila saat ditemukan adanya gejala risiko dari hasil pemeriksaan ANC di puskesmas, maka ibu hamil tersebut akan dirujuk ke rumah sakit.
“Kita berusaha mengutamakan kegiatan yang sifatnya preventif promotif, kegiatan dari hulu sampai hilir dengan melaksanakan kegiatan intervensi spesifik,” tuturnya.
Nuryanto menyebutkan, kasus kematian ibu di Kudus hingga Mei 2023 tercatat ada 4 kasus. Angka kasus. Sementara untuk kasus kematian bayi ada sekitar 43 kasus. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Koran Lingkar)