KUDUS, Harianmuria.com – SMP Muhammadiyah Kudus tengah bersiap untuk mengikuti lomba Fun and Easy Coding (Funcod) Competition yang diadakan oleh SMP Krista Mitra Semarang. Seleksi pun diselenggarakan guna mendapatkan siswa terpilih yang nantinya akan diikutkan dalam kompetisi tersebut.
Berdasarkan keterangan Kepala SMP Muhammadiyah Kudus Ali Zamroni, dari 150 siswa yang mengikuti seleksi, hanya dipilih10 nama sebagai perwakilan SMP Muhammadiyah Kudus untuk mengikuti ajang Funcod Competition.
“Awalnya kami lakukan seleksi untuk 150 siswa, lalu terjaring 30 siswa. Selanjutnya, mereka kami seleksi untuk coba membuat game sesuai kreativitasnya sendiri, 10 siswa terbaik nanti yang akan mewakili sekolah di ajang Funcod Competition,” katanya, Sabtu (24/9).
Bertempat di Laboratorium Komputer, para siswa yang mengikuti seleksi diminta membuat game dengan tema sama. Namun, para siswa diminta berkreasi dan memodifikasi isi game sesuai kreativitas dan kemampuan masing-masing.
“Kami akan jaring berdasarkan inovasi dan ketepatan logika dalam membuat game. Baik itu dari kelas 7, 8, ataupun 9,” ucapnya.
Pihaknya pun menargetkan, siswa yang nantinya mewakili sekolah dalam Funcod Competition dapat meraih kemenangan. Dengan kemenangan itu diharapkan bisa menarik minat siswa-siswi SD/MI Kudus untuk bersekolah di SMP Muhammadiyah Kudus.
“Saya juga ingin mengubah mindset orang tua bahwa anak megang hp itu bukan berarti tidak bermanfaat. Sebab nyatanya sangat bermanfaat, mereka bukan hanya bermain game saja, tapi juga bisa membuat game sendiri,” jelasnya.
Ia menyebut, babak penyisihan Funcod akan dilakukan pada 14 Oktober 2022 secara daring. Sehingga, kata Ali, besar kemungkinan peserta lomba berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia bahkan bisa jadi internasional.
“Meski diadakan daring, tapi pengawasannya sangat ketat melalui Zoom. Karena semua peserta harus kelihatan, baik itu di depan, belakang, samping kanan kiri, harus kelihatan agar tidak terjadi kecurangan,” bebernya.
Sementara itu, Guru TIK yang sekaligus pembimbing kelas coding SMP Muhammadiyah Kudus, Dwi Susilo mengaku, sudah ada beberapa pelajar yang menurutnya sudah siap mengikuti lomba. Ia menyebut, ada 3 komponen yang perlu ditunjukkan oleh para siswa, yakni tentang kreativitas, ide, hingga logika coding yang digunakan.
“Beberapa (red, siswa) sudah muncul idenya. Sudah bisa menuangkan idenya dalam coding. Logikanya juga sudah jalan,” ungkapnya.
Salah satu siswa yang mengikuti seleksi , Aria Sheva Dhanandra (15) merasa senang bisa belajar coding. Ia mengaku sudah menyukai dunia coding sejak kelas 7 SMP.
“Seleksinya diminta membuat game bertema Flappy Bird. Cukup sulit, tapi saya coba terus kembangkan agar bisa lolos, salah satunya dengan mulai lihat tutorial dari YouTube,” ujarnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Harianmuria.com)