PATI, Harianmuria.com – Akibat tidak adanya rambu-rambu lalu lintas (lalin) di Pertigaan Alun-Alun Juwana dan Pertigaan bekas Tugu Sukun, arus lalu lintas menjadi semrawut karena macet.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pati melalui Kabid Pengendalian dan Operasional (Dalops), Nita Agusningtyas mengaku tidak bisa berbuat banyak. Sebab, jalan tersebut merupakan wewenang dari pemerintah provinsi.
“Untuk solusi (kemacetan di pertigaan Juwana) mestinya mengacu pada kebijakan dari pemerintah pusat maupun daerah serta kolaborasi instansi terkait. Kalau kita Dishub lebih ke himbauan ke pengendara agar menghindari jam-jam sibuk sebisa mungkin,” imbau Nita, Selasa (3/1).
Ia juga tak memungkiri bahwa kemacetan ini faktor utamanya dikarenakan rambu lalu lintas yang nihil, sehingga membuat para pengguna jalan saling berebut dan mendahului.
Selain itu, petugas dari Dishub dan Satlantas pun tidak selalu berada di sekitar pertigaan Juwana. Malahan, arus lalin tersebut dikuasai oleh Pak Ogah yang juga tidak bisa jadi solusi untuk mengatasi kemacetan di sana.
Menurut Nita, kemacetan yang terjadi ini masih bisa dikendalikan. Hanya saja karena kondisi jalan yang sempit, volume kendaraan yang banyak, dan tidak adanya rambu-rambu membuat arus lalin, membuat arus sulit untuk dikendalikan.
Sebagai bentuk pengendalian arus lalu lintas, pihak Dishub bersama Satlantas Polresta Pati melakukan monitoring di titik-titik kemacetan, salah satunya di Pertigaan Alun-Alun Juwana.
“Kalau kondisi masih normal, terutama memang di jam-jam sibuk terjadi perlambatan sehingga padat merayap,” tambahnya.
Di sisi lain, Kepala Dishub Teguh Widyatmoko menghimbau pengguna jalan untuk menghindari pertigaan Alun-Alun Juwana dan beralih ke jalan alternatif, yakni Jakenan-Batangan.
Ia pun mengatakan, kerusakan jalan alternatif saat ini sudah diperbaiki setelah Gubernur Ganjar Pranowo meninjau langsung jalan di Glonggong beberapa waktu lalu. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Harianmuria.com)