PATI, Harianmuria.com – Pembinaan yang dilakukan oleh tim Polsek Sukolilo terhadap 17 remaja yang disinyalir hendak tawuran menjelang sahur mendapat tanggapan dari anggota DPRD Pati, Narso.
Sebelumnya, pada Kamis (23/3) pukul 00.30 WIB 17 remaja tertangkap basah tengah berkerumun dan hendak melakukan kegiatan sahur on the road atau tongtek dengan maksud membangunkan warga untuk sahur. Namun saat didatangi petugas Kapolsek Sukolilo yang bertugas patroli, gerombolan remaja tersebut panik dan melarikan diri. Akan tetapi, seorang remaja berinisial T berhasil diamankan untuk dimintai keterangan.
Ia menilai langkah yang diambil oleh pihak kepolisian tersebut cukup tepat dalam memberikan efek jera dan edukasi. Selain itu, penindakan yang dilakukan dirasa olehnya merupakan bagian dari gerak cepat pihak kepolisian dalam menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat.
Meski telah diberikan edukasi berupa hukuman push up, Narso menilai bahwa tawuran saat sahur on the road atau tongtek dapat menciderai budaya yang sudah ada sejak zaman dulu ini.
“Kalau soal sahur on the road, ini kan budaya membangunkan orang. Jadi selama masih dalam koridor baik, sebetulnya tidak masalah. Yang jadi masalah itu ketika sudah mengarah kepada kekerasan,” ungkap anggota Komisi B ini, Jumat (24/3).
Dirinya berharap, pembinaan semacam ini dapat memberikan pelajaran bagi remaja-remaja lainnya untuk tidak berbuat onar selama bulan suci ramadhan.
Sementara itu, Kapolsek Sukolilo, AKP Sahlan mengimbau kepada remaja di Kecamatan Sukolilo agar tidak lagi melakukan kegiatan tongtek yang dikhawatirkan menimbulkan aksi kekerasan.
“Untuk tongtek di bulan ramadhan dilarang karena dapat memicu perkelahian antar desa. Dan kegiatan ini sangat meresahkan masyarakat,” jelas AKP Sahlan.
Sebagai bentuk antisipasi peristiwa serupa, pihaknya akan terus melakukan patroli ke desa-desa untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Harianmuria.com)