KUDUS, Harianmuria.com – Penjualan kue kering mulai menunjukkan tren peningkatan jelang Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriyah. Sejumlah pedagang kue kering bahkan menyebut penjualan kue kering tahun ini lebih banyak dibandingkan dengan dengan tahun sebelumnya.
Hampir di pertengahan bulan Ramadhan, para produsen kue kering di Kudus sudah banyak didatangi pembeli yang mencari kebutuhan sajian Lebaran tahun ini.
Salah seorang produsen kue kering di Purwosari, Kabupaten Kudus, Arif Nur Habibi mengaku permintaan di pasaran meningkat pesat jika dibandingkan dengan tahun lalu saat masih dihantam pandemic Covid-19.
“Dibanding Minggu pertama atau satu minggu menjelang Ramadhan, untuk penjualan kue Lebaran ini ada kenaikan permintaan pada Minggu kedua,” ujar Arif saat ditemui ditempat produksinya pada Selasa (5/4).
Arif memiliki puluhan pekerja yang bekerja di tempat produksinya, sebagian bertugas memberikan bahan tambahan pada kue, dan lainnya menyiapkan kemasan.
Meskipun omzet tahun ini cenderung naik, namun dirinya mengeluhkan naiknya harga telur yang menjadi bahan baku pembuatan kue.
“Alhamdulillah ini sudah mulai ramai. Tapi kami juga tetap memikirkan karena kenaikan harga bahan baku mengikuti harga jual khususnya untuk telur,” katanya
Arif menjelaskan bahwa kebutuhan telur merupakan komponen penting dalam pembuatan kue lebaran yang saat ini sedang di produksikan jelang Lebaran.
“Karena telur itu merupakan komponen utama dalam pembuatan kue. Tentunya tanpa telur tidak akan bisa menjadi kue lebaran pada umumnya,” paparnya
Setiap harinya tempat produksi kue milik Arif menghasilkan kisaran 40 karton kue kering dengan harga yang sudah disesuaikan dengan harga pasar. Yakni senilai Rp 14 ribu jika grosir dan Rp 15 ribu untuk harga ecer.
“Sehari produksinya bisa langsung habis karena saat jadi sudah langsung diambil, jadi kue dari kita bisa terbilang masih sangat baru dan segar,” tukasnya.
Pihaknya menyebut untuk penjualan kue bisa dengan langsung datang maupun melalui pengambilan sales. Sedangkan untuk pembelian secara online dapat dipesan melalui sosial media.
“Pasar kami untuk pembelian langsung mekanismenya diambil sales dan disetorkan ke toko-toko yang ingin menjual kue lebaran maupun dibeli secara perseorangan. Kalau online melalui platfon media online shop yang tersedia seperti Facebook, Shopee, dan Tokopedia,” tandasnya. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Harianmuria.com)