KENDAL, Harianmuria.com – Pembuatan pemecah ombak atau breakwater di Pantai Sendang Sikucing, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal yang dibangun tahun lalu, dinilai masih belum efektif menepis abrasi pada bagian tengah pantai. Hal ini mengakibatkan beberapa titik area pantai mengalami abrasi karena angin laut yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Pengelola Pantai Sendang Sikucing, Mahrozi mengatakan usia bangunan breakwater yang saat ini ada tidak akan berlangsung lama, mengingat bangunan pemecah ombak tersebut selama ini belum memenuhi standar ketentuan.
“Kami berencana memperpanjang lagi breakwater di tahun ini, karena tahun lalu hanya dianggarkan sepanjang 50 meter, normalnya hingga 100 meter. Sehingga akan menambah luasan tanah,” ujar Mahrozi, Minggu (4/9).
Jika sudah 100 meter abrasi, kata dia, sudah sedikit bisa tertangani. Pihaknya pun berencana membangun breakwater melalui dua tahap pada September mendatang. Selain breakwater, ia menyebut bakal membuatkan tanda nama di tengah-tengah pantai.
“Pembangunan sekitar 15 hari karena hanya melakukan pengurukan sepanjang 50 meter dengan lebar 5 meter di sebelah kanan dan kiri pantai,”lanjutnya.
Pihaknya mengungkapkan, tingkat abrasi di pantai Sendang Sikucing sebelum dibangun breakwater sangatlah tinggi. Pengelola sendiri sudah berupaya meminta bantuan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal dalam hal ini Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kendal untuk segera dibangun breakwater.
Area pantai ini pun dinilai mulai bertambah usai adanya pembangunan breakwater pada tahun 2020. Meski banyak pantai baru di sekitar lokasi, pantai plat merah ini masih tetap menjadi yang terfavorit. Kebanyakan pengunjung datang karena punya cerita sendiri dengan pantai yang berada di Desa Sendang Sikucing.
Warga Desa Pidodo Kulon Kecamatan Patebon, Ariyani mengaku sudah menyukai pantai ini sejak kecil. Kali ini, dirinya datang mengajak anaknya untuk bermain pasir di Pantai.
“Pantai ini saya sukai sejak saya kecil, sekarang saya bawa anak saya ke sini sambil mengenang masa kecil,” ucapnya.
Selain bermain pasir, pengunjung juga banyak yang menyewa ban untuk berenang. Anak-anak banyak yang diajak pagi-pagi ke pantai untuk menghirup udara pantai di pagi hari. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Harianmuria.com)