PATI, Harianmuria.com – Peta wilayah sebaran kekeringan di Kabupaten Pati kian meluas. Terdapat 66 desa yang tersebar di 9 kecamatan yang terdampak kekeringan.
Sebaran desa ini diantaranya, 7 desa di Tambakromo, 12 desa di Kecamatan Jaken, 12 desa di kecamatan Jakenan, 10 desa di Kecamatan Pucakwangi, 3 desa di Kecamatan Gabus, 11 desa di Kecamatan Winong, 5 desa di Kecamatan Kayen, 1 desa di Kecamatan Sukolilo, dan 4 desa di Kecamatan Batangan.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Danu Iksan Harischandra menuturkan kemarau yang cukup panjang dan meluas membuat debit air di beberapa sumber mata air juga turut habis.
“Meluasnya kekeringan ini dikarenakan semakin berkurangnya debit air di beberapa sumber mata air di Kabupaten Pati. Cuaca yang cukup panas dan hujan yang minim membuat beberapa wilayah cukup terdampak,” ujar Danu ketika ditemui wartawan belum lama ini.
Prihatin 9 Kecamatan Terdampak Kekeringan, DPRD Pati Ajak Stakeholder Cari Solusi
Danu menambahkan, perlu adanya terobosan baru untuk menangani permasalahan kekeringan. Hal ini dimaksudkan agar bencana ini tak menjadi bencana tahunan. Jajaran pemerintah baik di kabupaten hingga desa harus bersinergi untuk dapat mengurai permasalahan ini.
“Untuk mengatasinya kita perlu adanya terobosan misalnya Pamsimas. Tak hanya itu dari pemerintah desa dan kabupaten harus terus bersinergi,” imbuhnya.
Ia menambahkan, penanganan jangka pendek berupa pengiriman air bersih terus dilakukan. Namun untuk, penanganan jangka panjang perlu adanya rembuk bersama lintas sektoral dalam menangani bencana kekeringan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya menuturkan terdapat 61 desa yang kekeringan, hingga kini pengiriman air bersih mencapai 750 tangki.
“Upaya dari kami BPBD droping bantuan air bersih. Jumlah air bersih yang sudah kita kirimkan ada 750 tangki,” pungkasnya. (Lingkar Network | Mutia Parasti – Harianmuria.com)