PATI, Harianmuria.com -Kondisi kelangkaan minyak goreng akhir-akhir ini terus terjadi, baik di mini market maupun pasar tradisional, hal ini dibenarkan oleh Anggota Komisi B, Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, Narso, kejadian ini Ia temui langsung saat melakukan sidak pekan kemarin.
“Kalau di pasar modern berjejaring ada tapi memang tidak banyak, pembelian di batasi
dan harganya memang 14.000, cuman kalo di pasar traditional memang agak sulit barangnya dan harganya juga tidak sesuai dengan yang standar dari pemerintah” ungkap Narso saat dihubungi pada, (19/02).
Ia menghimbau masyarakat Pati agar saat kondisi minyak goreng sedang langka saat ini jangan sampai melakukan tindakan panic buying dan menimbun stok minyak goreng di rumah.
“Inikan kalau masyarakat panik menimbun di rumah atau membikin stock cadangan yg lebih banyak di rumah, nah itu kan yang akhirnya berapa pun digelontorkan operasi pasar tidak juga ada tetep ada kelangkaan” jelasnya.
Fraksi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini juga berharap agar pemerintah daerah segera melakukan operasi pasar terkait kelangkaan minyak goreng sesuai dengan HET berlaku.
Perlu diketahui, sehak tanggal 1 Februari 2022, pemerintah pusat telah menetapkan HET minyak goreng dengan rincian sebagai berikut : untuk minyak goreng curah Rp. 11.500 rupiah per liter, lalu minyak goreng kemasan sederhana Rp. 13.500 rupiah per liter, dan untuk minyak goreng dengan kemasan premium Rp. 14.000 perliter.
“InsyaAllah pemerintah bisa mengatasi hal ini, apa lagi kita inikan penghasil Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia” pungkasnya. (Lingkar Network l Falaasifah l Harianmuria.com )