KUDUS, Harianmuria.com – Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus menggelar rapat koordinasi bersama dinas terkait membahas antisipasi wabah hepatitis akut pada anak-anak.
Rapat koordinasi yang bertempat di ruang rapat Komisi D DPRD Kudus, dihadiri oleh Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kudus, dan RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Komisi D DPRD Kudus, Ali Ihsan meminta kepada Disdikpora Kudus untuk menindaklanjuti antisipasi penyebaran wabah hepatitis akut secara riil dengan mengedukasi siswa dan memasang sejumlah pamflet informasi agar siswa dan orang tua juga ikut waspada dengan wabah hepatitis akut ini.
Wali Murid Sambut Baik PTM 100 Persen di Kudus
“Jangan hanya sekedar berhenti di Surat Keputusan atau Surat Edaran, antisipasi harus dilakukan secara sungguh, agar tak ada kasus bahaya yang kembali menyebar di Kudus,” ujarnya, Rabu (18/5).
Mengingat pembelajaran tatap muka (PTM) sudah dilaksanakan secara 100 persen, Ali Ihsan meminta kepada para pihak sekolah untuk menjaga para siswi agar selalu menjaga kebersihan dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Dalam hal ini, kami benar-benar mengantisipasi agar Kabupaten Kudus aman dan wabah hepatitis akut ini tidak meresahkan masyarakat. Kita harus hati-hati dengan wabah hepatitis akut yang menyerang anak-anak, karena tanggung jawab kesehatan masyarakat adalah tanggung jawab kita,” ucapnya.
Bukan hanya persoalan hepatitis akut, Ihsan mengatakan bahwa kewaspadaan dan antisipasi ini dilakukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Kudus.
Vaksin Jadi Syarat DPRD Pati Dukung PTM 100 Persen
Sementara itu, dalam rapat koordinasi, pihak Disdikpora Kudus menyampaikan, pihaknya sudah mensosialisasikan kepada sekolah untuk tidak melayani makan di tempat yang ada di kantin sekolah. Meski PTM dilakukan secara 100 persen, namun pelaksanaan ini tidak seperti sebelum adanya Covid-19. Protokol kesehatan masih diterapkan secara ketat.
Senada dengan Ali Ihsan, Salah satu dokter di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus, dr. Abdul H. mengatakan bahwa antisipasi dilakukan agar tidak ada kasus yang berbahaya dan fatal di Kudus utamanya di RSUD sendiri.
“Untuk saat ini, kami sudah menyiapkan semuanya. Mulai dari pemeriksaan di UGD, pemeriksaan darah, dan screening awal,” ungkapnya.
Abdul mengungkapkan, RSUD dr. Loekmono Hadi saat ini sudah mempersiapkan antisipasi wabah hepatitis akut ini dengan menyediakan layanan screening.
DPRD Pati Muntamah Tanggapi Pembukaan PTM 50 Persen
Dirinya juga mengingatkan bahwa, selama ini kasus yang banyak terjadi di masyarakat adalah Hepatitis B. Meski begitu, jika siapapun mengalami gejala seperti muntah, mual selama tiga hingga tujuh hari diminta untuk segera memeriksakan ke Puskesmas terdekat atau pun ke rumah sakit terdekat.
“Pencegahan awal yang bisa dilakukan masyarakat awam, dimulai dari menjaga kebersihan utamanya kebersihan pada anak-anak. Mengedukasi kepada anak-anak agar menjaga pola makan. Jangan sampai makan makanan yang tidak higienis,” tuturnya.
Selain itu, ia juga mengimbau kepada para masyarakat untuk mencuci tangan, memakai masker, dan selalu menjaga kebersihan lingkungan.
“Rata-rata Hepatitis yang belum diketahui pastinya ini, atau hepatitis akut ini kan terjadi pada anak usia SD hingga SMP. Kebanyakan karena makanan yang kurang higienis. Untuk itu, kami meminta untuk tetap jaga kesehatan dan jaga kebersihan anak-anak,” tandasnya. (Lingkar Network | Alifia Elsa Maulida – Harianmuria.com)