PATI, Harianmuria.com – Banjir yang sempat merendam Kabupaten Pati selama dua pekan disinyalir bersumber dari luapan sungai. Oleh karena itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Ali Badrudin mendorong pemerintah kabupaten (Pemkab) dan pemerintah pusat untuk segera melakukan normalisasi sungai.
Tak hanya Sungai Juwana, Ali meminta adanya normalisasi total seluruh sungai yang ada di Pati. Khususnya wilayah sungai yang disinyalir menjadi penyebab utama banjir.
Ali yakin dengan melakukan normalisasi sungai secara menyeluruh di wilayah Kabupaten Pati akan semakin memperkecil potensi bencana banjir. Sehingga dalam hal ini, pihaknya meminta peran serta pemerintah pusat dalam melakukan mitigasi bencana banjir.
“Banjir yang terjadi di Kabupaten Pati setiap tahun itu perlu adanya normalisasi sungai dan itu harus ada campur tangan dari Pemerintah Pusat,” ungkapnya, baru-baru ini.
Ia meyakini, Pemkab Pati tak akan mampu melakukan normalisasi sungai secara mandiri. Karena jika dikalkulasi, anggaran yang dibutuhkan bisa mencapai lebih dari Rp 1 triliun.
Normalisasi Sungai Juwana secara total yang diwacanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) pada 2010 juga hingga kini belum terwujud. Sehingga, pihaknya mendorong Pemerintah Pusat untuk segera melakukan tindak lanjut.
“Itu memang membutuhkan anggaran yang besar, dan Pemda belum mampu. Hanya mampu mengusulkan atau membuat sungai tembusan atau sudetan, dan ini harus menjadi kesadaraan dari Pemerintah Pusat ketika melihat rakyatnya setiap tahun selalu menjadi langganan banjir,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Kabupaten Pati merupakan daerah hilir dari aliran sungai di Kabupaten Grobogan, Demak, dan Kudus. Sekalipun Pati jarang terguyur hujan, namun bantaran sungai Juwana akan tetap tergenang air karena tingginya intensitas hujan di bagian selatan.
Ia juga berharap, janji Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia) untuk membangun sungai sudetan atau tanggul di wilayah Pati dapat segera direalisasikan.
“Perlu normalisasi total dan tidak bisa normalisasi sepihak atau sedikit-sedikit. Karena kalau sedikit-sedikit akan mengakibatkan banjir dan normalisasi total. Ini harus dibuat 1 desain yaitu dengan membuat sungai sudetan,” jelasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Harianmuria.com)