PATI, Harianmuria.com – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati jalin kerja sama dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus pada Kamis, (5/1).
Didampingi Kepala seksi Penyelenggara Haji dan Umroh (Kasi PHU) Abdul Hamid, Kepala Kemenag Pati Ali Arifin menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan memorandum of agreement (MoA) bersama Rektor Intitut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, Abdurrohman Kasdi didampingi Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Siti Malaiha Dewi.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Wakil Dekan I Ahmad Zaini, Wakil Dekan II Farida serta Kepala Subbag Tata Usaha Ahmad Syaiku beserta jajaran pejabat Kemenag Pati.
Kesepakatan yang dilakukan kedua belah pihak ini ditujukan agar terbangun sinergitas antar lembaga, khususnya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Ali Arifin menyambut baik inisiatif yang dilakukan IAIN Kudus untuk melakukan penandatanganan MoU dengan Kementerian Agama Kabupaten Pati.
“Kerjasama ini adalah wujud satu kesatuan satker dalam lingkup Kementerian Agama RI. Insya Allah selaku Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pati, kami akan mendukung dan menyupport pelaksanaan program kerja yang dilaksanakan nantinya,” kata Ali Arifin dalam sambutannya.
Abdurrohman Kasdi selaku Rektor IAIN Kudus menyampaikan rasa senang atas sambutan Kemenag Kabupaten Pati. Ia menerangkan, MoU ini bertujuan untuk menunjang Tri Dharma perguruan tinggi dan mendukung Praktek Pendidikan Lapangan (PPL) mahasiswa.
“Saya berharap kerjasama yang terjalin ini akan menciptakan alumni-alumni dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN Kudus yang dapat mengaplikasikan dengan baik pengetahuan yang diperolehnya dalam kehidupan di masyarakat nantinya. Sehingga semangat pengabdian kepada masyarakat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dapat diwujudkan nantinya oleh alumni-alumni dari IAIN Kudus,” ungkapnya.
Di akhir sambutannya, Abdurrohman Kasdi menyampaikan bahwa saat ini IAIN Kudus dalam proses transformasi menjadi UIN. Pihaknya mengungkap bahwa IAIN Kusud melakukan pengajuan fakultas terbanyak di Indonesia.
“Transformasi dari IAIN ke UIN yang lainnya cuma tiga fakultas, kita lima fakultas,” ujarnya.