PATI, Harianmuria.com – Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Muntamah menilai penggunaan sound horeg di berbagai kegiatan dapat menggangu masyarakat. Salah satunya pada kegiatan takbir keliling saat perayaan Idulfitri.
Alih-alih menghibur masyarakat, penggunaan sound horeg saat takbir keliling justru mengakibatkan tembok rumah warga bergetar bahkan meretakkan kaca jendela.
“Karnaval pawai lainnya seperti takbiran yang menggunakan sound system yang begitu besar itu sangat mengganggu,” kata Muntamah, Selasa (18/3/2025).
Ia meminta Pemerintah Desa (Pemdes) menggencarkan sosialiasi pelarangan sound horeg, dengan mengimbau anak-anak muda untuk tidak menggunakannya saat takbir keliling. Dengan begitu, momen hari kemenangan tersebut bisa kondusif dan bisa dinikmati oleh semua pihak.
“(Penggunaan) sound horeg mengganggu, sangat merugikan masyarakat. Kalau ada sound horeg, pasti kaca-kaca rumah warga akan diisolasi, karena takut pecah kena getaran,” ungkap politisi PKB itu.
Sebelumnya, Kapolresta Pati Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama juga telah melarang masyarakat menggunakan sound horeg di kegiatan takbir keliling. Larangan itu sudah disampaikan ke seluruh Pemdes.
“Semua sudah sepakat, artinya dari pemerintahan, kepala desa mengimbau kepada masyarakatnya untuk tidak menggunakan sound horeg,” kata Kapolres kepada awak media, Kamis (6/3/2025).
Kapolres menegaskan pihaknya tidak segan-segan menindak masyarakat yang menggunakan sound horeg saat melakukan takbir keliling.
“Kalau memang nanti mengganggu ketertiban masyarakat, kami akan melakukan tindakan keras,” tandasnya.
(SETYO NUGROHO – Harianmuria.com)