REMBANG, Harianmuria.com – Sebagai wujud dukungan terhadap potensi pariwisata, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang mengadakan Festival Desa Wisata tingkat provinsi. Melalui kegiatan ini diharapkan potensi pariwisata yang ada di kabupaten Rembang dapat semakin berkembang.
Rencananya, festival ini akan ditangani langsung oleh pihak oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) dan akan digelar pada bulan September mendatang.
Dalam persiapannya, seluruh perwakilan desa wisata dikumpulkan dalam rapat koordinasi pada Kamis (4/8) di bioskop mini komplek museum RA Kartini.
Plt Kabid Destinasi Wisata, Agung Ratih Kusumawardani mengatakan melalui festival Desa Wisata ini selain sebagai ajang silaturahmi, juga dimaksudkan mewadahi Desa Wisata untuk mempertontonkan atau mempromosikan produk atau hasil karya yang ada di wilayah Pakudjembara (Pati, Kudus, Jepara, Rembang, Blora, Demak).
Setidaknya ada 28 desa wisata yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Bupati Rembang yang rencananya ikut dalam festival tersebut. Sedangkan soal pembiayaan katanya akan ditanggung dari dana Anggaran Pemerintah Provinsi.
Pagelaran festival Desa Wisata ini nantinya juga akan dipilih 7 juara, mulai juara 1 sampai harapan 3 dan 1 juara favorit. Para pemenang inilah yang bakal dijadikan wakil kabupaten Rembang dalam event festival Desa Wisata tingkat Jawa Tengah tahun 2023 dan gelar desa Wisata tingkat Jawa Tengah pada bulan Oktober 2022.
“Kami harapkan ke 28 desa wisata yang sudah ber SK Bupati ikut, karena breakdown dari provinsi syaratnya yang memiliki SK Bupati, ” ujarnya Ratih yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinbudpar itu. Dalam pelaksanaan, rencananya pihaknya juga akan mengundang kabupaten tetangga untuk mengikuti festival tersebut.
Terkait penilaian Sub Koordinator Pengembangan SDM Pariwisata, Ninik Sukmasari menyebut ada 4 kategori yang dilombakan. Diantaranya penilaian stand atau booth pameran, apresiasi seni dan yel- yel, produk dan inovasi unggulan serta pengelolaan desa wisata, termasuk perolehan jumlah like dan subscriber untuk menentukan juara favorit.
“Contoh riil pengelolaan desa wisata ini, adalah adanya AD/ ART, adanya pengelolaan administrasi dan buku tamu yg baik dan benar, serta ada rencana atau planning kegiatan dalam satu tahun kalender satu tahun,” pungkasnya. (Lingkar Network | mir | Harianmuria.com)