PATI, Harianmuria.com – Media sosial sempat diramaikan dengan kasus dugaan kecurangan KPU Pati dalam rekrutmen panitia pemilihan suara (PPS) Pemilu 2024. Hal inilah yang membuat anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Warsiti untuk mendorong KPU melakukan edukasi secara masif.
Sebelumnya, warganet ramai-ramai memberikan respons negatif di akun Instagram resmi KPU Pati pada postingan hasil seleksi penerimaan anggota PPS pada 23 Januari 2023. Banyak warganet menuntut adanya transparansi rekrutmen PPS Pemilu 2024.
Mengetahui masalah tersebut, Warsiti menekankan bahwa edukasi kepada masyarakat perlu dilakukan sebagai tahapan penyelenggaraan Pemilu. Dirinya pun mempertanyakan nasib Pemilu 2024 yang sudah disambut kegaduhan.
“Jika sejak awal penyelenggaraan Pemilu 2024 diwarnai dengan kecurangan, saya khawatir ke depan saat mendekati pesta demokrasi itu akan lebih banyak kecurangan yang terjadi,” ungkapnya.
Apalagi menurutnya, Kabupaten Pati termasuk rentan terhadap konflik Pemilu.
“Dari dulu memang Pati rentan konflik. Jadi saya selaku mitra kerja Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) dan KPU mengimbau sejak dini untuk melaksanakan sosialisasi. Edukasi harus masif dijalankan,” ungkapnya, belum lama ini.
Warsiti menegaskan agar Bawaslu dan KPU senantiasa melakukan sosialisasi ke desa-desa guna memberikan pemahaman dan pengetahuan lebih kepada masyarakat tentang politik.
Harapannya, hal-hal yang tidak diinginkan seperti stigma negatif dari masyarakat tidak muncul. Atau cenderung memojokkan KPU dan Bawaslu selaku penyelenggara.
Bukan tanpa sebab, Warsiti menilai saat ini masyarakat sudah pandai dalam hal politik. Sehingga jika ditemukan suatu kejanggalan, maka masyarakat bisa menilai dengan sendirinya.
“Terbukti dulu saat Pilkada, ada satu TPS di Pati nyaris tidak ada yang nyoblos. Menurut saya, dari diri sendiri untuk tidak mencederai demokrasi,” tambahnya.
Ia pun berharap, ke depan kinerja Bawaslu dan KPU ini bisa lebih baik lagi. Sehingga tidak ada laporan negatif dan keluhan dari masyarakat Kabupaten Pati khususnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Harianmuria.com)