KUDUS, Harianmuria.com – Bupati Kudus HM Hartopo menyerahkan bantuan modal usaha secara simbolis kepada wirausahawan di Pendopo Kabupaten Kudus beberapa waktu lalu. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam mencetak 500 wirausahawan baru dalam kurun waktu satu tahun.
“Kami akan terus berupaya menciptakan wirausahawan baru di Kabupaten Kudus,” kata Bupati Kudus HM Hartopo usai menyerahkan bantuan modal usaha.
Ia mengungkapkan, program mencetak wirausahawan baru ini dilakukan untuk membangkitkan ekonomi masyarakat. Menurutnya, dengan adanya banyak pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) akan mampu mendukung kebangkitan ekonomi kerakyatan.
“Ini bentuk komitmen kami agar UMKM di Kudus bangkit terutama setelah pandemi. Karena kami berkomitmen untuk menciptakan wirausahawan baru setiap tahun,” jelasnya.
Dalam hal ini, Pemkab Kudus mengucurkan dana sebesar Rp 2 miliar untuk program bantuan modal usaha. Sasaran penerimanya pun tersebar di sembilan kecamatan yang ada di Kota Kretek.
Pemberian bantuan modal usaha ini diberikan secara kolektif. Sedikitnya ada 81 kelompok wirausahawan di Kabupaten Kudus yang menerima bantuan modal usaha, masing-masing senilai Rp 25 juta. Sedangkan dalam satu kelompok tersebut dari lima orang, sehingga setiap orang menerima bantuan senilai Rp 5 juta.
Hartopo menjelaskan, bantuan ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kudus.
“Mohon maaf karena nominalnya jauh dari sempurna karena masih ada refocusing anggaran. Semoga tahun depan kemampuan APBD bisa meningkatkan jumlah bantuan yang diberikan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Hartopo juga meminta agar para pelaku UMKM terus berinovasi dalam mengembangkan usahanya.
Ia menerangkan, proses pengembangan usaha bisa dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari menghasilkan produk yang berkualitas, kemasan menarik hingga melakukan promosi atau pemasaran secara efektif.
“Kalau produk para pelaku UMKM berkualitas, lalu diimbangi dengan metode pemasaran yang tepat pasti peminatnya juga akan banyak,” ungkapnya.
Selain itu, Hartopo juga meminta agar komunikasi antara pelaku usaha dan dinas terkait tak terputus. Terutama dalam hal transparansi dan verifikasi penerima bantuan modal usaha.
“Koordinasi dinas dengan calon penerima bantuan harus terjalin dengan baik, sehingga tak ada miskomunikasi. Kalau bisa, baik dinas maupun calon penerima responsif sehingga komunikasi lancar,” ucapnya.
Diketahui, Bupati Hartopo rutin mendorong masyarakat untuk bisa berwirausaha secara mandiri. Berbagai macam kegiatan pun dicanangkan demi mendorong terciptanya wirausahawan baru di Kota Kretek. Salah satunya yakni dengan mengadakan kegiatan Pasar Rakyat di tiap kecamatan.
“Pasar rakyat ini program kita, tujuannya untuk mendorong geliat ekonomi masyarakat serta pemberdayaan UMKM sehingga dapat mengendalikan inflasi yang terjadi,” katanya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Harianmuria.com)