BLORA, Harianmuria.com – Jamaah calon haji Kabupaten Blora dijadwalkan akan berangkat pada tanggal 21 dan 22 Juni 2023 melalui embarkasi Solo. Sebelum hari keberangkatan, koper milik calon haji dikumpulkan ke kantor Kementerian Agama Blora untuk diberikan tanda unik agar tidak tertukar dengan jamaah lainnya.
Seperti diketahui, koper untuk calon haji tahun ini memiliki sarung (cover) yang sama berwarna merah putih sebagai tanda bahwa koper tersebut milik jamaah dari Indonesia. Akan tetapi, mengingat sebagian besar jamaah diisi oleh warga lanjut usia maka diperlukan tanda atau identitas lain.
Kasi Haji dan Umrah Kemenag Blora, Amalia Winarni, mengatakan bahwa masing-masing koper jamaah calon haji diberi tanda unik agar tidak tertukar dan mudah dikenali pemiliknya.
Pengumpulan koper dilakukan serentak oleh 673 calon haji yang akan berangkat ke tanah suci dua hari menjelang pemberangkatan.
“Ini adalah pengumpulan koper secara keseluruhan, dalam arti baik kloter 92, 93, 94 dan 94C,” ujarnya, pada Senin, 19 Juni 2023.
Amalia menjelaskan, masing-masing koper milik calon haji diberikan tanda unik mulai dari pita bahkan boneka. Para jamaah dibebaskan memilih tanda unik yang akan dipakai.
“Untuk tanda unik, mungkin setiap jamaah mempunyai kriteria masing-masing. Sehingga nanti jemaah bisa mengenali kopernya. Ada yang dikasih boneka, pita, tergantung kreatifitasnya jemaah,” terangnya.
Sebelumnya, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama (Kemenag), Saiful Mujab, menjelaskan bahwa setiap calon haji diberikan sejumlah tanda pengenal. Pertama id card berbentuk barcode baik di koper maupun yang dipakai jamaah. Kedua, tali pita pada koper yang mewakili masing-masing embarkasi sehingga memudahkan jamaah saat kembali ke Tanah Air nanti.
Dia menyebutkan jamaah haji tidak perlu khawatir jika koper tertukar karena bisa melapor dan berkoordinasi dengan petugas sektor.
“Petugas akan melacak apakah koper yang dibawa truk dari bandara sudah tepat jumlah dengan jemaah, dan kalau sudah tepat jumlah apakah berhenti di satu atau dua hotel. Sejauh ini, kasus koper hilang, tertukar atau nyasar bisa diatasi,” jelasnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)