JEPARA, Harianmuria.com – Sebanyak 1.411 jemaah haji asal Kabupaten Jepara akan tiba di Pendopo Kabupaten Jepara pada tanggal 13 – 15 dan 22 Juli 2024. Keseluruhan jemaah haji asal Jepara tergabung dalam kloter 72, 73, 74, 75, 76 dan kloter 100 sapu jagat.
Kepala Seksi Haji dari Kementrian Agaman (Kemenag) Kabupaten Jepara Yuliati menyampaikan bahwa terdapat tiga jemaah haji yang gagal melakukan penerbangan atau tidak lolos Istitha’ah penerbangan disebabkan kesehatan yang kurang. Meski, sebelumnya ketiga jemaah tersebut sudah mendapatkan Istitha’ah oleh daerah yang menjadi syarat sebelum dilakukannya pelunasan biaya haji.
“Jadi total awal itu 1.416 calhaj (calon jamaah haji), namun tiga orang dinyatakan gagal terbang saat di embarkasi Solo, menjadi 1413. Ada dua jamaah yang meninggal dunia, masing-masing di Makkah dan Manidah,” kata Yuli saat dijumpai tim Lingkar Jateng di Kantornya.
Ia menambahkan jika total 1.411 akan berlabuh di Pendopo RA Kartini Jepara sesuai dengan kloternya masing-masing. Untuk kloter 72 yang tergabung dengan jemaah asal Kudus, akan tiba di Jepara pada tanggal 13 Juli 2024 pukul 23.15 WIB.
Kemudian untuk Kloter 73, 74 dan 75 akan tiba di Pendopo RA kartini Jepara pada tanggal 14 Juli 2024. Adapun waktunya masing-masing, kloter 73 pukul 16.05 WIB, 74 Pukul 20.30 WIB dan 75 Pukul 23.20 WIB. Sedangkan untuk kloter 76 pada tanggal 15 Juli 2024 pukul 06.15 WIB.
“Memang ada beberapa kali perubahan jadwal kedatangan jemaah, karena adanya perubahan penerbangan pesawat. Ini sudah paling update, semoga tidak ada perubahaan lagi,” tambahnya.
Ia menjelaskan jika kloter terakhir, yaitu kloter100 Sapujagat yang berisikan 4 jamaah haji asal Jepara akan tiba di Pendopo RA Kartini pada tanggal 22 Juli 2024, pukul 08.00 WIB. Adapun kloter 100 ini, disebabkan adanya open seat untuk menggantikan beberapa jemaah yang gagal berangkat.
“Untuk kloter 100 masih menunggu perkembangannya lagi. Tapi, jadwal terkini seperti yang diatas tadi,” imbuhnya.
Untuk jemaah yang gagal berangkat, maka akan dikembalikan ke daerah asalnya. Mereka akan diberangkatkan tahun depan, dengan catatan tidak membatalkan diri dan membuat surat pernyataan untuk ikut pemberangkatan haji tahun depan.
Ia mengaku memang salah satu kendala haji tahun ini berkaitan kesehatan para calon haji. Sebelumnya, mereka sudah mengikuti tes kesehatan yang dilakukan di daerah, sehingga mereka bisa mendapatkan Istitha’ah untuk dilanjutkan dengan pelunasan biaya haji.
Namun, jarak antara Istitha’ah pelunasan dengan Istitha’ah keberangkatan cukup lama. Sehingga, memungkinkan jika terjadi perubahan kesehatan yang sebelumnya sehat wal afiyat menjadi kurang.
“Kami berharap kedepannya para calhaj untuk menjaga kesehatan selama menunggu keberangkatan. Dan dianjurkan untuk istirahat yang cukup serta meminum suplemen demi menjaga kebugaran,” pungkasnya.
Adapun jemaah haji asal Jepara yang meninggal di Makkah, H. Sutirman asal Desa Gidangelo Kecamatan Welahan, dan H. Musri asal Desa Bulungan Kecamatan Pakis Aji yang meninggal di Madinah. Mereka berdua telah selesai menunaikan kewajiban-kewajiban pada saat ibadah haji berlangsung. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Harianmuria.com)