Harianmuria.com – Selain terdapat makam Syekh Jangkung, seorang tokoh yang dianggap waliyullah oleh masyarakat Kabupaten Pati. Di Kecamatan Kayen juga terdapat makam yang juga sering diziarahi masyarakat dalam maupun luar Pati.
Tepatnya di Dukuh Mbulloh, Desa Kayen, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, terdapat makam yang dinamai Jati Kembar. Bersarkan keterangan dari juru kunci makam bernama Ngadimin, dulunya makam Jati Kembar ini adalah pemakaman umum.Sedangkan penamaan jati kembar itu, seolah mendefinisikan makam Ki Ageng Darmoyono yang dihimpit dua pohon jati.
Menurut Mbah Nur selaku ketua Yayasan yang mengurusi cagar budaya di Kayen, kedua pohon Jati itu dulunya merupakan tengger (pathok). Karena tumbuh bersemi, lama kelamaan pathok tersebut berubah menjadi pohon Jati yang diperkirakan berusia 500 tahun. Sementara Ki Ageng Darmoyono sendiri wafat pada tahun 1600 Masehi.
Jika dilihat dari sejarah singkat, Ki Ageng Darmoyono atau yang memiliki nama lain Ki Gede Miyono adalah seorang Waliyulloh sekaligus paman dari Syekh Jangkung. Ia memiliki sifat yang pendiam, dermawan, berilmu, dan cerdas. Ki Ageng Darmoyono merupakan pendatang dari Tuban, Jawa Timur, datang ke Miyono, pada waktu itu disebut Desa Tohyaning untuk menyebarkan agama Islam.
Sebagaimana keterangan yang ada di komplek makam, nasab dari Ki Ageng Darmoyono bersambung kepada Syekh Maulana Ishaq. Kalau diurutkan, Ki Ageng Darmoyono Surgi bin Empu Supo Madurangin bin Raden Dharmo Kusumo bin Syekh Maulana Ainul Yaqin (Sunan Giri) bin Syekh Maulana Ishaq bin Syekh Jumadil Kubro bin Ahmad Syekh Jalaluddin bin Abdullah Azman Khan bin Abdul Malik Azman Khan bin Alwi Amir Taqih bin Muhammad Sahiq Mirdad bin Ali Kholiqosam bin Alawai Sahib Baitu Zubair (Alawi Tsani) bin Muhammad Maula Shahibus Sauma’ah bin Alawi Al Muttaqir (Alawi Awal) bin Imam Ubaidillah bin Imam Ahmad Al Muhajir bin Sayyid Isa An Naqib bin Muhammad An Naqib bin Ali Quraihi bin Imam Ja’far Shodiq bin Imam Muhammad Al Baqir bin Imam Ali Zainal Abidin bin Sayyidina Husain bin Sayyidah Fatimah binti Rasulillah Muhammad SAW.
Dalam menjalankan dakwahnya, Ki Ageng Darmoyono Surgi ditemani oleh saudaranya sendiri. Yakni Ki Ageng Darmoyoso Berganjing yang makamnya tidak jaduh dar kompleks makam jati kembar, tepatnya di daerah Cengkal sewu, Kecamatan Sukolilo.
Tidak hanya Ki Ageng Darmoyoso Berganjing, Ki Ageng Darmoyono juga ditemani saudara lainnya yaitu Nyai Sombro. Makamnya berada di dalam kompleks jati kembar atau tepat berada di samping makam Ki Ageng Dharmoyono dan berdampingan dengan makam istri Syekh Jangkung yang pertama, yaitu Nyai Sarini.
Sebagaimana makam waliyullah yang ada di Kabupaten Pati, makam jati kembar juga diadakan buka luwur setiap haul Ki Ageng Darmoyono. Peringatan haul ini diperingati setiap nisfu Sya’ban atau tanggal 15. Selanjutnya, kain luwur atau penutup makam akan dilelang.
Kini makam tersebut dijaga oleh Ngadimin (66), warga Dukuh Mbulloh, Desa Kayen, Kecamatan Kayen yang meneruskan sang kakek untuk menjadi juru kunci.
“Saya menjadi juru kunci selama 11 tahun, sejak tahun 2001-2022 Masehi ini. Waktu itu ketika kakek saya meninggal maka saya meneruskan khidmatnya untuk menjadi juru kunci makam Jati Kembar ini.” Ujar Ngadimin. (Kontributor Uin – Harianmuria.com)