KUDUS, Harianmuria.com – Sempat viral di media sosial setempat aksi tidak etis berupa catcalling yang dilakukan anak-anak muda saat nongkrong di pinggiran alun-alun simpang tujuh Kudus. Lewat video tersebut, nampak detik-detik segerombolan pemuda melontarkan pelecehan verbal kepada perempuan yang tengah melintas mengendarai sepeda motor. Tindakan ini pun membuat risau warga dan banyak yang mengeluhkan akan hal ini.
Masyarakat meminta Pemerintah Kabupaten Kudus dan Satpol PP atau aparat setempat untuk menertibkan para pemuda di sekitaran alun-alun tersebut. Pasalnya, tindakan pelecehan berupa catcalling termasuk dari bentuk perlakuan merendahkan perempuan.
Menanggapi kejadian tersebut, Bupati Kudus HM Hartopo mengimbau kepada aparat setempat dan petugas terkait, dalam hal ini Satpol PP Kudus untuk melakukan penindakan yang tegas. Mengingat Kudus adalah kota religius dan kota santri, Hartopo juga meminta laporan dari masyarakat tersebut untuk segera ditindaklanjuti.
“Tentunya nanti akan kita tindak lanjuti melalui Satpol PP supaya tidak terulang kejadian serupa, perlu ada penegakan melalui peraturan-peraturan yang lebih tegas,” kata Hartopo.
Dengan demikian, kata dia, melalui sebuah aturan yang tegas tersebut diharapkan dapat ditaati oleh para pengunjung dan masyarakat ketika berada di alun-alun supaya tidak ada lagi peristiwa serupa.
“Adanya peraturan itu tentu bisa membuat situasi yang lebih baik, sebab kita sudah menuju ke arah situ, jadi memang tindakan itu tidak boleh dilakukan,” tambahnya.
Dirinya juga berharap adanya ruang aman dan nyaman khususnya bagi perempuan, sehingga tidak ada lagi tindakan pelecehan seksual dalam bentuk apapun.
“Soalnya hal tersebut sudah termasuk catcalling atau pelecehan verbal. Jadi kami berharap tindakan tegas dari satpol PP untuk patroli atau minimal memantau di lokasi supaya kejadian semacam itu tidak dilakukan, kami butuh ruang aman dan nyaman,” tegasnya. (Lingkar Network | Hasyim Asnawi | Harianmuria.com)