KUDUS, Harianmuria.com – Di tengah padatnya aktivitas sebagai kepala daerah, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris memiliki cara unik untuk menjaga kesehatan mental: memeluk pohon sebagai bentuk terapi jiwa dan penyembuhan emosional.
Belum lama ini, Sam’ani terlihat memeluk pohon pule yang tumbuh di halaman depan Pendapa Kabupaten Kudus. Dengan mengenakan pakaian adat Kudusan, ia menempelkan pipinya ke batang pohon sambil memejamkan mata dan merangkul batang kayu besar itu dengan penuh ketenangan.
“Memeluk pohon baik untuk emosional dan kesehatan jiwa,” ujar Sam’ani singkat.
Kebiasaan ini bukan hal baru. Bupati Sam’ani secara rutin meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan alam, baik di lingkungan rumah dinas maupun rumah pribadinya. Ia dikenal merawat pohon-pohon besar yang tumbuh di sekitar tempat tinggalnya sebagai bagian dari rutinitas penyegar pikiran dan penyeimbang emosi.
“Bagi saya, memeluk pohon bukan hanya soal keteduhan fisik, tetapi juga terapi batin. Saat saya peluk pohon, terasa sekali energi damainya,” ucapnya.
Menurutnya, pohon adalah ‘guru yang diam’: mampu mendengarkan tanpa berkata, dan menenangkan tanpa bergerak. Bahkan hanya duduk di bawahnya atau memandangi dedaunan hijau, menurut Sam’ani, sudah mampu menyejukkan suasana hati.
Fenomena ini juga didukung oleh riset ilmiah. Dalam jurnal Scientific Reports tahun 2019 disebutkan, menghabiskan waktu di alam dan berinteraksi dengan pohon dapat menurunkan kadar kortisol – hormon stres dalam tubuh. Aktivitas seperti ini dikenal sebagai tree hugging atau bagian dari praktik forest bathing (shinrin-yoku) yang populer di Jepang dan kini mulai diterapkan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Melalui kebiasaan sederhana ini, Bupati Sam’ani mengajak masyarakat untuk lebih dekat dengan alam sebagai bagian dari menjaga kesehatan jiwa.
“Menjaga kesehatan mental tidak harus mahal atau rumit. Cukup luangkan waktu di alam, dekat pohon, dan rasakan keseimbangan itu kembali,” pesannya.
(FAHTUR ROHMAN – Harianmuria.com)