JEPARA, Harianmuria.com – Ratusan nelayan yang tergabung dalam Forum Nelayan (Fornel) Jepara Utara melakukan aksi demo di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Sekuro Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara menuntut kelangkaan solar, Senin (12/9).
Sholikul selaku Ketua Fornel Utara mengatakan, minimnya ketersediaan solar membuat para nelayan Mlonggo tidak bisa melaut selama beberapa hari.
“Mau makan apa kita, kita sudah tidak bisa melaut selama beberapa hari,” kata Sholikul saat berorasi di depan massa aksi.
Bersama rombongan massa yang ia bawa, Sholikul mendesak agar pihak SPBU Sekuro melayani pembelian solar untuk nelayan. Mereka pun mengancam tidak akan pulang sebelum dilayani.
“Kita tidak akan pulang sebelum dilayani solar. Kami akan tetap di sini,” tegas Sholikul.
Sementara itu, Suaib (52) salah satu nelayan asal Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara menyatakan, bahwa solusi yang ditawarkan pemerintah terkait pemebelian solar di SPBN Ujung Batu masih terkendala surat rekomendasi yang belum turun dari Dinas Perikanan dan Kelautan.
“Kalau surat rekomendasi belum jadi, gimana kami bisa beli solar? Bagaimana kami bisa makan?,” keluh Suaib.
Terkait tuntutan para pendemo, Sugiarto selaku mandor SPBU Sekuro menuturkan, saat ini manajernya sedang berada di luar kota. Kepada para demonstran, pihaknya meminta maaf lantaran tidak bisa melayani pembelian solar untuk para petani.
“Kami mohon maaf. Kami tidak bisa melayani pembelian solar dari nelayan karena aturannya memang tidak boleh,” ungkap Sugiarto.
Pihak SPBU pun berupaya menenangkan massa aksi. Menurut Sugiarto, saat ini masih ada pembahasan di tingkat Pemkab Jepara. Seperti diketahui, nelayan di Kabupaten Jepara tak bisa membeli solar di SPBU, mengingat selama ini pihak BPH Migas telah mengalokasikan solar untuk nelayan di SPBN.
Di sisi lain, SPBN di Mlonggo sampai saat ini belum beroperasi dikarenakan insiden tersambar petir dan hingga kini masih dalam pemblokiran BPH Migas. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Harianmuria.com)