DEMAK, Harianmuria.com – Pembangunan Sekolah Rakyat (SR) di Kabupaten Demak hingga pertengahan Juli 2025 belum bisa dilaksanakan. Penyebab utamanya adalah kondisi lahan yang belum memenuhi syarat dan memerlukan proses peninggian atau pengurukan, yang membutuhkan biaya besar.
Bupati Demak, Eisti’anah, mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak telah mengusulkan dua titik lokasi pembangunan kepada Kementerian Sosial (Kemensos). Namun, setelah dilakukan verifikasi, lokasi tersebut dinilai belum layak untuk digunakan.
“Setelah disurvei, lahannya belum memenuhi kriteria. Harus ditinggikan dulu dengan pengurukan, dan itu membutuhkan anggaran yang besar,” jelas Eisti’anah, Senin, 13 Juli 2025.
Lahan Sekolah Rakyat Butuh Pengurukan
Ia menambahkan, dengan keterbatasan anggaran daerah dan berbagai kebutuhan mendesak lainnya seperti penanganan rob di wilayah Sayung, Pemkab Demak belum mampu membiayai peninggian lahan secara mandiri.
“Kami belum sanggup menggunakan anggaran daerah untuk pengurukan. Banyak kebutuhan lain yang juga penting,” tambahnya.
Meski demikian, pihaknya menegaskan tetap mendukung penuh program SR yang merupakan bagian dari program prioritas nasional di bidang pendidikan. Pemkab Demak akan terus mengajukan lahan alternatif dan berharap adanya dukungan dari pemerintah pusat.
“Kalau pemerintah pusat bisa membantu untuk pengurukan, kami siap menyediakan tanah untuk pembangunan Sekolah Rakyat,” tegasnya.
Baca juga: Lahan Belum Siap, Pembangunan Sekolah Rakyat di Demak Tertunda
Sekolah Rakyat merupakan program unggulan Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, serta memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan.
(LINGKAR NETWORK – Harianmuria.com)