KUDUS, Harianmuria.com – Guna menyejahterakan masyarakat Kabupaten Kudus, Pj Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan memiliki 5 program unggulan salah satunya yaitu sektor ketenagakerjaan.
Pada sektor ketenagakerjaan, Pj Bupati Kudus berupaya menyediakan ruang bagi para pencari kerja dengan menjalin kemitraan bersama Indonesia Japan Business Network (IJBNet).
Kerja sama ini memungkinkan pengiriman tenaga kerja andal dari Kudus yang telah menguasai 18 bidang pekerjaan ke Jepang.
“IJBNet membawahi 18 bidang pekerjaan yang dibutuhkan di Jepang mulai dari pertanian, tata boga, perhotelan, pertanian, dan lain-lain. Jadi memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi tenaga kerja,” ungkapnya.
Mekanismenya, calon tenaga kerja terpilih dilatih bahasa Jepang di Balai Latihan Kerja (BLK) sesuai standar IJBNet.
Kemudian kemampuan teknisnya diuji langsung oleh pemilik perusahaan di Jepang. Kalau prosesnya sesuai, sekitar 6 bulan setelah belajar di BLK, tenaga kerja andal dan terlatih dapat dikirim ke Negeri Sakura.
“Jadi, setelah dilatih di BLK ada tindak lanjutnya, yakni bisa bekerja di Jepang,” paparnya.
Pj Bupati Kudus menyampaikan, biasanya ada kontrak selama 3 tahun yang ditawarkan setelah bekerja di Jepang.
Kalaupun tidak diperpanjang, kata dia, tenaga kerja dapat menerapkan ilmu yang didapat di Jepang untuk kemajuan Kabupaten Kudus.
“Tawaran kontraknya sekitar 3 tahun. Setelah itu, biasanya ada yang diperpanjang dan ada yang tidak. Kalau tidak diperpanjang, masih bisa menikmati hasil kerja atau untuk tenaga ahli, misalnya di bidang pertanian bisa menerapkan ilmunya di Kudus,” ujarnya.
Diketahui selain sektor ketenagakerjaan, terdapat empat program unggulan lainnya yang terus digenjot oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus antara lain sektor kebencanaan, pengolahan sampah, perekonomian, dan pendidikan.
Pada sektor kebencanaan, Pj Bupati Kudus memastikan bahwa upaya mitigasi banjir nonstruktural telah dilakukan.
Tidak hanya itu, mitigasi secara struktural juga digas pol dengan Kencing Drain hasil kerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Selain itu, Pj Bupati Kudus membentuk Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana). Hal ini dilakukan agar masyarakat makin sigap menangani bencana di wilayah masing-masing.
Untuk pengolahan sampah, Pj Bupati Kudus mencanangkan program pengolahan sampah yang efektif dan terintegrasi sehingga pada akhirnya sampah yang masuk ke TPA 0 persen.
Guna membangun sistem terintegrasi, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Direktorat Sanitasi Kementerian PUPR. Gayung bersambut, Kabupaten Kudus akan menjadi titik kerja sama SwedFund. Pihak konsultan PUPR pun memberikan dukungan studi kelayakan terkait pengolahan limbah.
“Dari situ, nanti bisa diketahui apakah pengolahan limbah kita secara keilmuan, infrastruktur, maupun hal lainnya sudah layak atau belum,” terangnya.
Apabila berjalan mulus, dokumen SwedFund menjadi pondasi agar sistem pengolahan sampah berjalan dengan baik.
Program selanjutnya, yakni Kudus 24 Jam.Pj Bupati Kudus mengupayakan agar beberapa wilayah di Kudus dapat terus beraktivitas dan bisa meningkatkan kesejahteraan warganya selama 24 jam.
Hal itu sudah dimulai di kawasan Sunan Muria. Bergas melihat ada potensi kawasan Sunan Kudus bisa hidup 24 jam.
Pj Bupati Kudus menjelaskan, rencana Kudus 24 jam disambut baik oleh Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK).
Selanjutnya, pihaknya bersama jajaran menyiapkan Blueprint berupa komitmen Pemkab Kudus bersama 10 desa penyangga sekitar Menara Kudus agar dapat beraktivitas selama 24 jam.
“Prosesnya panjang. Ada Focus Group Discussion (FGD) dulu dengan stakeholder terkait. Kami menyadari waktu kami terbatas. Sehingga kami menyiapkan pondasinya dulu untuk mengarah ke sana,” ucapnya.
Selanjutnya, program unggulan yang digagas, yakni pendidikan unggul bagi siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.
Pj Bupati Kudus menjelaskan, akan mewadahi siswa yang memiliki prestasi dari keluarga kurang mampu tanpa dibatasi kuota maupun zonasi.
Mereka nantinya tak hanya mendapatkan pelajaran sekolah, tapi juga les tambahan. Kalau berhasil, program ini akan dikoneksikan dengan SMA vokasi yang sudah ada di Kudus. (Lingkar Network | Hms – Harianmuria.com)