KENDAL, Harianmuria.com – Dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-420 Kabupaten Kendal, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal akan menggelar penilaian desa terbersih dan desa terkotor. Langkah ini diambil sebagai upaya mendorong kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan pengelolaan sampah di tingkat desa.
Penilaian ini diumumkan langsung oleh Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari pada Senin, 7 Juli 2025. “Penilaiannya bukan hanya desa terbersih, tetapi juga desa terkotor. Harapannya, seluruh desa bisa termotivasi memperindah dan menjaga kebersihan lingkungannya,” ujarnya.
Menurut Bupati Tika, inisiatif ini juga didasari kondisi darurat sampah yang tengah dihadapi Kabupaten Kendal. Terlebih, pemerintah daerah telah menerima sanksi administrasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI terkait praktik open dumping di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Darupono.
“Sampah di TPA Darupono hanya ditimbun tanpa pengolahan. KLHK memberi sanksi selama enam bulan. Jika tidak ditangani, sanksi yang lebih berat bisa diberikan,” jelasnya.
Baca juga: TPA Darupono Terancam Ditutup KLHK, Pemkab Kendal Siapkan Solusi Cepat
Untuk menyikapi persoalan tersebut, Pemkab Kendal tengah menyusun dokumen perencanaan pengelolaan sampah, termasuk membentuk bank sampah di setiap desa.
“Kami sedang merancang metode penanganan, salah satunya mendorong pembentukan bank sampah desa. Harapannya bisa membantu mengurangi beban TPA dan memperkuat kesadaran warga,” kata Tika.
Selain itu, kerja bakti secara berkala akan terus digalakkan hingga tingkat RT dan RW, dengan mengedepankan partisipasi warga dari unit terkecil yakni rumah tangga.
“Tiap desa harus punya tanggung jawab kolektif soal sampah. Dari rumah tangga hingga kepala desa harus bergerak bersama,” tegasnya.
Menariknya, penilaian desa terkotor dinilai sebagai pemicu motivasi tersendiri agar desa berlomba-lomba menjaga kebersihan.
“Kalau ada penilaian desa terkotor, pasti desa akan berpikir keras agar tidak mendapat predikat itu. Saya harap para kepala desa bisa ikut mangayubagya, sengkuyung bareng-bareng,” ujar Tika.
(ARVIAN MAULANA – Harianmuria.com)