PATI, Harianmuria.com – Penyebaran kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tengah memasuki gelombang kedua, namun pencapaian vaksin untuk ternak sapi di Kabupaten Pati baru berjalan 60 persen. Hal ini diungkap Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati melalui Kabid Peternakan, Andi Hirawadi.
Sejak dimulai pada Agustus 2022 lalu, pihaknya mengaku sudah memvaksin lebih dari 88 ribu sapi dari 112 ribu jumlah sapi yang ada di Kabupaten Pati. Jumlah ini menurutnya sudah cukup dari target, karena sudah lebih dari 50 persen.
“Capaian vaksinasi kita di 2022 itu ada 88 ribu ekor sapi. Populasi di Pati kan 112 ribu. Jadi hampir 60 persen sudah vaksin. Kita 2023 masih ada stok vaksin banyak,” kata Andi, baru-baru ini.
Untuk saat ini, Andi memastikan stok vaksin PMK aman. Sehingga bagi para peternak dihimbau untuk segera divaksin.
Di sisi lain, Dispertan melalui mantri hewan bersama dengan perangkat desa juga telah melakukan serangkaian sosialisasi kepada masyarakat. Pihaknya menekankan kepada masyarakat bahwa ternak yang belum disuntikkan vaksin dapat memiliki tingkat kesembuhan kurang dari 5 persen.
“Jadi kalau sudah vaksin tiga kali dikasih tanda di telinganya. Jadi kalau yang belum divaksin bisa sembuh itu dibawah 5 persen, yang sudah divaksin paling hanya gejala ringan tidak sampai mati,” imbuhnya.
Ia pun menegaskan, vaksin ini dapat meningkatkan antibodi atau kekebalan tubuh sapi sampai 95 persen.
“Dari 1.400 lebih sampel darah, hasil antibodinya 95 persen. Jadi efektif untuk menjaga kekebalan tubuh sapi,” tandasnya. (Lingkar Network | Harianmuria.com)