SALATIGA, Harianmuria.com – Ketua Tim Penggerak PKK Kota Salatiga, Retno Robby Hernawan, menegaskan bahwa PKK siap menjadi ujung tombak dalam percepatan penurunan stunting di daerah. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Strategi dan Kebijakan Penurunan Kasus Stunting Tahun 2025 yang digelar di Wisma Jateng, Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu, 2 Juli 2025.
Menurut Retno, jaringan kader PKK dari tingkat kota hingga dasawisma memiliki peran strategis dalam mendukung program-program pengentasan stunting secara langsung di tengah masyarakat.
“Kader PKK menjadi jembatan efektif untuk menyampaikan edukasi kesehatan keluarga, memantau tumbuh kembang anak, serta mengawal intervensi gizi secara berkelanjutan,” tegasnya.
Retno menambahkan, PKK akan memperkuat edukasi melalui program Bina Keluarga Balita (BKB), optimalisasi dapur sehat, serta sosialisasi langsung kepada ibu hamil dan menyusui.
“Kami siap bersinergi dengan seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait untuk mendukung target nasional percepatan penurunan stunting,” ujarnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Jawa Tengah, Ema Rachmawati, menyatakan penanganan stunting tidak dapat dibebankan hanya kepada sektor kesehatan. Dibutuhkan peran aktif semua pihak, termasuk organisasi masyarakat seperti PKK.
“Ini bukan hanya soal angka, tapi soal masa depan generasi. Semua pihak harus turun ke lapangan, melihat dari dekat, dan bertindak cepat,” tegas Ema.
Ema juga mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi berdasarkan evaluasi 2023 dan semester I 2024, antara lain belum optimalnya capaian pelayanan KB pasca-persalinan, kurangnya pemanfaatan BKB Kit Stunting, ketidaksesuaian data antara laporan daerah dan pusat
Ia berharap melalui penguatan peran kader PKK dan sinergi lintas sektor, upaya percepatan penurunan stunting di Salatiga bisa berjalan lebih terarah dan berdampak nyata bagi masyarakat.
(ANGGA ROSA – Harianmuria.com)