PATI, Harianmuria.com – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana menyebut bahwa bencana alam yang menerpa Provinsi Jawa Tengah tak bisa dilawan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah melakukan teknologi modifikasi cuaca untuk meminimalisir dampak dari bencana yang terjadi.
Bencana hidrometeorologi yang menerjang sejumlah wilayah di Jawa Tengah menjadi atensi Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.
Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca hingga 12 kali.
Menurutnya, langkah ini dilakukan untuk memecah awan-awan hitam yang didorong ke lautan. Sehingga potensi bencana seperti banjir dapat terminimalisir.
Nana menjelaskan koordinasi lintas sektor telah dilakukan untuk memetakan wilayah rawan bencana serta memperkuat tanggul yang rawan jebol. Namun sayangnya, tanggul-tanggul sungai kembali jebol karena intensitas hujan yang cukup tinggi.
Pihaknya pun menegaskan tak bisa melawan alam, namun dapat melakukan pencegahan dan mengurangi risiko.
“Kita tidak bisa melawan alam, yang bisa adalah bagaimana kita melakukan pencegahan. Beberapa lokasi di wilayah kita ini ‘kan memang perbukitan dan pegunungan yang sudah beralih fungsi. Dari hutan kemudian menjadi lahan perkebunan. Nah ini yang kita ke depan tekankan melakukan penanaman pohon-pohon yang mampu menyerap hujan. Tapi terkadang masyarakat memang harus terus kita ingatkan,” ujar Nana saat mengunjungi Kabupaten Pati, beberapa waktu lalu.
Pihaknya pun mengimbau kepada jajaran pemerintahan kabupaten/kota dan masyarakat untuk turut menjaga hutan sebagai penyerap air. Sehingga dapat mencegah terjadinya bencana. (MUTIA PARASTI – Harianmuria.com)