SALATIGA, Harianmuria.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan membangun Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) baru di wilayah Kecamatan Sidomukti sebagai respons atas meningkatnya volume sampah.
Saat ini, TPS3R Bulu di Kecamatan Argomulyo menjadi satu-satunya fasilitas pengolahan sampah yang juga menampung limbah dari wilayah lain, termasuk Sidomukti yang belum memiliki TPS3R sendiri.
“Seluruh pengolahan sampah dari wilayah Sidomukti masih mengandalkan TPS3R Bulu. Namun, kami sudah merencanakan pembangunan TPS3R baru di sana,” ujar Sekretaris DLH Salatiga, Kusdiyanto, saat berdialog dengan Wali Kota Robby Hernawan di Kelurahan Kecandran, Jumat, 4 Juli 2025.
Kondisi tersebut menjadi perhatian serius mengingat volume sampah di Kota Salatiga terus meningkat. Data DLH mencatat, total timbulan sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngronggo sejak Januari hingga Mei 2025 sudah mencapai lebih dari 12 ribu ton.
Rinciannya, Januari tercatat 2.715,42 ton, Februari 2.470,59 ton, Maret 2.722,78 ton, April 2.490,95 ton, dan Mei sebesar 2.487,66 ton. Jumlah ini diperkirakan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan aktivitas masyarakat.
Kepala UPTD TPA DLH Salatiga, Eka Petra, menyebutkan bahwa pembangunan satu unit TPS3R lengkap seperti yang ada di Bulu membutuhkan investasi sekitar Rp1,5 miliar.
“Biaya tersebut mencakup pembangunan dan pengadaan peralatan pengolahan sampah,” jelasnya.
DLH juga merinci jenis sampah dominan yang masuk ke TPA sepanjang 2024, dengan sampah karton dan kertas menempati posisi tertinggi, sekitar 24 persen. Disusul sisa makanan, plastik, dan logam yang masing-masing menyumbang 12–15 persen. Sementara itu, sampah berbahan karet dan kulit merupakan yang paling sedikit, hanya 2 persen.
Keberadaan TPS3R baru di Sidomukti dapat memperkuat sistem pengelolaan sampah berbasis lingkungan, serta menjadi solusi jangka panjang dalam mengendalikan penumpukan sampah di wilayah perkotaan.
(ANGGA ROSA – Harianmuria.com)