KENDAL, Harianmuria.com – Pascabanjir, sejumlah warga di Kebonharjo, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal mulai terjangkit penyakit demam beradarah. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal mencatat 18 orang terjangkit Demam Dengue (DD), dua orang terkena Demam Berdarah Dengue (DBD), hingga satu orang meninggal dunia.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kendal, Agustinus Bambang Setyawan, jumlah tersebut hanya data dari kasus yang menimpa warga terdampak banjir pada 20 Januari 2025 lalu.
“Yang terkena banjir, terutama di Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (17/2025).
Agustinus mengatakan saat ini pihaknya telah melakukan berbagai upaya penanggulangan, salah satunya dengan melakukan fogging (pengasapan dengan bahan pestisida) di lokasi pasien DB yang meninggal dunia.
“Fogging fokus satu di lokasi pasien DB yang meninggal dunia. Rencana fogging di lokasi lain akan dilakukan sesuai penyelidikan epidemiologi,” tambahnya.
Selain itu, Dinkes juga akan melakukan sosialisasi kepada warga melalui petugas puskesmas terkait gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Sosialisasi melalui petugas puskesmas, kader, RT dan RW tentang PSN. Kami juga akan melaksanakan Rakor lintas sektoral DBD untuk menggiatkan gerakan serentak PSN,” bebernya.
Ia menambahkan, pihaknya juga akan melaksanakan skrining leptospirosis di Desa Kebonharjo pada Rabu (19/2/2025), dengan menggandeng Puskesmas Patebon 2 dan Pemdes Kebonharjo. Skrining tersebut juga melibatkan organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia (Patelki), dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
“Rencananya ada empat pos titik skrining leptospirosis,” pungkasnya.
(ARVIAN MAULANA – Harianmuria.com)