JEPARA, Harianmuria.com – Dalam kegiatan Bupati Ngantor di Desa ke-7, Bupati Jepara Witiarso Utomo (Mas Wiwit) berkantor di Desa Ngetuk, Kecamatan Nalumsari, Selasa (20/5/2025). Masyarakat memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan berbagai aspirasi.
Aspirasi yang disampaikan meliputi kebutuhan perbaikan infrastruktur jalan, kendala transportasi bank sampah, hingga permintaan penerangan jalan umum. Selain menyerap aspirasi, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat desa.
Kegiatan diawali dengan peninjauan ke sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Desa Ngetuk. Bupati juga melarisi dagangan pelaku usaha sebagai bentuk dukungan nyata terhadap ekonomi kerakyatan.
Selanjutnya, Mas Wiwit meninjau Puskesmas Pembantu (Pustu) dan menyapa warga yang sedang mengikuti layanan Posyandu serta pemeriksaan kesehatan gratis.
“Lewat cara ini kita ingin memastikan pemerataan pembangunan baik dari sisi infrastruktur maupun ekonomi hingga ke pelosok desa,” katanya.
Mas Wiwit menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur akan menjadi fokus Pemkab Jepara sepanjang tahun 2025, dengan prioritas perbaikan jalan rusak di perbatasan Jepara-Kudus yang direncanakan akan dibangun dengan konstruksi beton.
Ia juga menyoroti potensi besar Kecamatan Nalumsari di sektor peternakan, pertanian, dan UMKM dengan produk variatif seperti makanan tradisional dan gerabah. Mas Wiwit mengungkapkan adanya rencana pengembangan pariwisata alam berbasis desa.
“Untuk roadmap pengembangan wisata Nalumsari, akan kita mulai tahun depan. Ada ide menarik dari para petinggi desa terkait paket wisata alam,” imbuhnya.
Melalui kegiatan ini, Pemkab Jepara berharap pelayanan publik, pemberdayaan ekonomi, dan pembangunan infrastruktur dapat berjalan lebih optimal dan berkeadilan di seluruh wilayah Kabupaten Jepara.
Petinggi Desa Tunggul Pandean, M. Khotibul Umam, mengungkapkan adanya desain wisata Kecamatan Nalumsari. Konsepnya adalah mengajak wisatawan berkeliling ke 15 desa di kecamatan tersebut, mulai dari Desa Tunggul Pandean, Pringtulis, Gemiring Kidul, hingga Gemiring Lor, dengan terminal utama di Desa Bategede.
“Konsep ini diharapkan dapat menyerap produk UMKM desa, menggerakkan ekonomi lokal, dan memberikan edukasi berbasis potensi unggulan desa seperti pusat gerabah, pertanian, hingga peternakan susu kambing etawa,” tutur Umam.
(TOMI BUDIANTO – Harianmuria.com)