JEPARA, Harianmuria.com – Kabar baik datang untuk nelayan Jepara bagian utara yang dalam beberapa waktu lalu kesulitan memperoleh solar bersubsidi. Pasalnya, Pertamina akhirnya mengizinkan nelayan di Jepara Utara untuk membeli solar bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mulai Sabtu (24/9).
Hal ini disampaikan oleh Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta bersama dengan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) usai rapat secara virtual dengan perwakilan Pertamina di ruang Vidio Conference pada Jumat sore (22/9).
“Ada 3 SPBU yang bisa melayani para nelayan ini, masing-masing SPBU Kelet, Wedelan dan Sekuro,” kata Pj Bupati Edy Supriyanta.
Lebih lanjut Edy menyampaikan, untuk bisa membeli solar subsidi di SPBU, nelayan harus memperoleh rekomendasi terlebih dahulu dari Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Jepara. Maka dari itu, ia meminta Diskan untuk segera melakukan sosialisasi kepada nelayan terkait kebijakan ini.
“Kita memang terus berupaya mencari solusi terkait permasalahan solar bersubsidi bagi nelayan ini. Alhamdulilah sudah ada jalan keluar. Kita minta Diskan segera melakukan sosialisasi kepada nelayan melalui pemerintah desa maupun paguyuban nelayan. Termasuk diatur juga jadwalnya,” ungkap Edy.
Sebelumnya, Nelayan biasa membeli di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN). Sayangnya, SPBN di wilayah Jepara utara tidak beroperasi optimal. Ditambah lagi kenaikan harga BBM Belakangan ini yang membuat nelayan tidak bisa melaut karena sulit mendapat solar. Hingga pada Senin (12/9) para nelayan berdemo lantaran tidak diperbolehkan membeli solar subsidi di SPBU.
“Untuk yang wilayah selatan dan tengah tetap membeli solar subsidi di SPBN. Mudah-mudahan untuk SPBN Mlonggo, Oktober mendatang sudah bisa beroperasi kembali,” jelasnya.
Edy menyebut, jika ada 880 nelayan yang diajukan ke Pertamina untuk disetujui bisa mendapat solar. Untuk nelayan lain yang belum mendapat rekomendasi nantinya akan diajukan tahap selanjutnya.
“Yang lain nanti menyusul, tetap kita fasilitasi,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban SPBU se-Kabupaten Jepara Chairudin Ardy mengungkapkan, para nelayan yang akan mengakses solar di SPBU akan berbeda dengan SPBN.
“Tentunya berbeda nanti, ada input data dan lain sebagainya, termasuk kita atur mekanisme antrian karena kita tidak mau mengganggu pengendara lain,” jelasnya.
Dirinya menyebut, 880 nelayan yang didata ini akan menggunakan stok solar biasa dari SPBU dan bukan stok khusus.
“Nanti akan kita evaluasi, sambil berjalan. Jika memang perlu tambahan kuota, nanti akan mengajukan tambahan ke Pertamina,” tandas Ardy. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Harianmuria.com)