PATI, Harianmuria.com – Masalah pupuk masih menjadi keluhan para petani, terkhusus di Kabupaten Pati. Disamping harganya yang mahal, ketersediaan pupuk subsidi cukup sulit dijangkau oleh petani.
Menyadari hal itu, Ketua DPRD Pati Ali Badrudin mengatakan bahwa masalah pupuk ini sudah berlarut-larut. Bahkan, ia menilai, dari pemerintah pusat belum mampu memberikan solusi nyata.
Akan tetapi, ia pun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) memberikan solusi nyata untuk mengakhiri masalah ini.
“Masalah pupuk ini kan sudah bertahun-tahun menjadi PR (Pekerjaan Rumah) pemerintah yang belum ada solusi nyata. Kasihan petani, disamping harganya mahal pupuk ini juga langka,” keluhnya.
Terlebih di musim tanam seperti saat ini, pupuk menjadi komoditas utama yang banyak dicari oleh masyarakat. Untuk itu, besar harapan dari politikus PDI-P ini agar kesejahteraan petani bisa terjamin dengan adanya pupuk yang memadai.
Analis Sarana dan Prasarana Dispertan Pati Aldoni Nurdiansyah menambahkan, kelangkaan pupuk subsidi yang ada di Kabupaten Pati karena turunnya kuota pupuk subsidi dari Kementerian Pertanian di tahun ini.
Di satu sisi, Doni juga tidak bisa memastikan kapan tersedianya pupuk non subsidi. Dirinya hanya bisa mendorong agar para petani mulai bergeser menggunakan pupuk organik.
Menurutnya, pupuk organik bisa menggantikan peranan dari pupuk kimia. Namun para petani kurang tertarik dan lebih memilih untuk menggunakan pupuk kimia.
“Dari pusat kali ini ada penurunan kuota sebesar 59 persen untuk urea dan NPK. Jadi di petani juga ada penurunan. Memang banyak yang mengeluhkan masalah ini, tetapi sekali lagi ini adalah kebijakan pusat,” sambung Doni. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Harianmuria.com)