PATI, Harianmuria.com – Kondisi kemacetan di ruas jalan Juwana-Batangan, Kabupaten Pati yang terus dialami pengendara kendaraan besar, mengakibat para sopir kerap menuai komplain.
Berdasarkan observasi Koran Lingkar, kemacetan dari arah barat pada Jumat pagi (7/4) sudah menyentuh tugu sukun Juwana sampai titik perbaikan di Desa Raci, Batangan.
Kemacetan tersebut membuat para sopir muatan berat tak henti berkeluh-kesah, karena hal tersebut membuat pelayanan ekspedisinya sering terlambat mengirim barang.
Pada pukul 10.30 WIB, kemacetan terpantau sudah maju sampai jalan Pantura (Ngerang, Juwana) dengan panjang kemacetan sejauh 4 km. Kendati demikian, hal tersebut masih membuat Hariyanto, salah satu sopir yang terjebak kemacetan panjang. Pihaknya yang membawa mobil muatan konstruksi untuk pelabuhan dari Jakarta ke Surabaya pun bersaksi, bahwa pengeluarannya bertambah karena adanya kemacetan yang berlarut-larut.
“Saya sudah 3 jam kena macet dari Juwana. Saya sendiri sering lewat sini, karena ini jalan utama. Bicara macet, kita kemarin sampai 3 hari kena macet di sini. Pengeluaran bertambah, kita tambah solar sekitar 50 literan,” ujarnya.
Ia juga berujar, jika selama ini banyak mendapat komplain karena barang bawaannya terlambat sampai tujuan. Walau ia memaklumi kondisi adanya perbaikan jalan, pihaknya berharap pekerjaan dapat cepat diselesaikan dengan baik dan jalan tak mudah rusak-rusak lagi.
“Selama ini kita banyak komplain karena telat, tetapi keadaannya ya begini, bagaimana lagi. Harapannya sih (perbaikan) dikerjakan yang bagus (sehingga tidak mudah rusak lagi),” imbuhnya.
PT. Surya Mataram Sakti sebagai pelaksana proyek pembangunan tersebut sudah mulai mengerjakan perbaikan jalan di Batangan sejak 24 Januari lalu. Kendati demikian, Agung sebagai pelaksana proyek ketika dikonfirmasi terkait progres pembangunan jalan penyebab macet Pantura Pati-Rembang itu enggan berkomentar banyak.
Lebih lanjut pihaknya berujar agar terkait perkembangan bisa langsung menghubungi dinas terkait.
“Langsung ke dinas saja ya, bukan wewenang kami (berkomentar),” terangnya.
Proyek jalan Juwana-Batangan, memang diketahui masuk dalam tanggung jawab Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta (BBPJN Jateng-DIY).
Kepala BBPJN Jateng-DIY Wida Nurfaida mengatakan, akan menghentikan sementara pekerjaan infrastruktur pada H-15 atau 15 hari sebelum Lebaran 1444 H.
“Semua kegiatan paket kontraktual dihentikan sementara dari H-15 sampai dengan H+15 Lebaran tahun 2023,” kata di Semarang, baru-baru ini.
Total ada 32 paket kontraktual pekerjaan infrastruktur jalan yang sedang berjalan di wilayah Jateng-DIY, termasuk di kawasan Pantai Utara, seperti Brebes, Pemalang, Kudus, Pati, dan Rembang.
Meski demikian, ada beberapa pekerjaan yang dikebut hingga H-10, seperti jalur Pantura Batangan-Rembang yang sudah melaksanakan pengerjaan sejauh 1,2 kilometer dari total pekerjaan 5 km.
“Insya Allah H-10 selesai. Sisanya, 3,8 km diselesaikan di akhir 2023 sebelum jalur kendaraan saat libur Natal dan Tahun Baru,” jelasnya. (Lingkar Network | Khairul Mishbah – Harianmuria.com)