PATI, Harianmuria.com – Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati Abdul Hamid menyoroti fasilitas jemaah haji selama menjalankan kewajiban mabit di Mina. Padahal, menurutnya, fasilitas yang disediakan hampir sama dengan tahun sebelumnya.
Dirinya pun membandingkan jumlah kuota haji pada 2022 dengan tahun ini. Terlebih keberangkatan haji tahun ini keberangkatan diprioritaskan bagi jemaah lansia.
“Sebenarnya untuk fasilitas sama dengan jemaah haji 2022. Masalahnya jamaah haji tahun 2022 itu sedikit dan tidak ada lansia. Sekarang jemaah banyak dan banyak pula yang lansia,” ungkap Hamid saat dihubungi di Pati, Sabtu (1/7).
Ia membeberkan, fasilitas pada tahun 2022 secara umum seperti hotel dan penginapan berupa tenda di Mina dapat dirasakan dengan nyaman oleh jemaah haji. Para jemaah haji pun masih bisa bergerak bebas lantaran terdapat ruang yang cukup lebar.
Namun berbeda dengan tahun ini, aturan jarak sudah berubah dan dipastikan satu jemaah di tenda Mina hanya mendapat space atau ruang 0,9 meter sehingga penuh sesak.
“Jika sesuai hitungan di syarikah, hitungannya luas wilayah dibagi jumlah jemaah itu per jemaah hanya dapat 0,9 meter,” ujarnya.
Kendati demikian, ia menyatakan bahwa aturan tersebut tidak bisa diganggu gugat karena menyangkut syarat wajib mabit di Mina, sehingga tidak mungkin dibangunkan tempat di luar wilayah tersebut.
Sebenarnya, Hamid menyebut bahwa banyak evaluasi yang disampaikan Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah Arab Saudi. Tetapi kebijakan sepenuhnya merupakan hak prerogatif Pemerintah Arab Saudi dan kapasitas Pemerintah Indonesia hanya memberikan masukan yang membangun.
“Selama ini kita memberikan masukan, termasuk perbaikan MCK (mandi, cuci, kakus, red) dan tenda yang lebih bagus dari tahun sebelumnya. Seperti perkemahan Arofah yang permanen dan ber-AC,” tukasnya. (Lingkar Network | Khairul Mishbah – Harianmuria.com)