KAB. SEMARANG, Harianmuria.com – Sepanjang semester pertama tahun 2025, tercatat 1.600 kasus kecelakaan kerja terjadi di Kabupaten Semarang. Menyikapi hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang bersama BPJS Ketenagakerjaan menggencarkan sosialisasi kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja, terutama bagi para pekerja sektor konstruksi.
Plt Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Kabupaten Semarang, Tri Martono, menyampaikan bahwa masih banyak ruang untuk meningkatkan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja, terutama bagi pekerja proyek yang didanai APBD dan Dana Desa (DD), maupun proyek swasta.
“Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan masih rendah, padahal penting untuk melindungi para pekerja, khususnya di sektor konstruksi,” ujarnya, Minggu, 6 Juli 2025.
Tri Martono menekankan bahwa sosialisasi ini bukan hanya untuk para pekerja, tetapi juga menyasar Organisasi Perangkat Daerah (OPD), penyedia jasa konstruksi, dan asosiasi jasa konstruksi agar mereka memahami pentingnya jaminan sosial tenaga kerja.
Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Ungaran, Mulyono Adi Nugroho, mengungkapkan bahwa tingkat kepesertaan tenaga kerja di Kabupaten Semarang baru mencapai 38 persen. Rendahnya kepesertaan ini berpotensi menghambat penanganan dan pendataan kasus kecelakaan kerja.
“Selama Januari–Juni 2025, tercatat 1.600 kecelakaan kerja. Mayoritas terjadi di jalan raya, dengan rata-rata 10 hingga 11 kasus per hari,” jelas Mulyono.
Untuk sektor jasa konstruksi, hanya tercatat 11 kasus kecelakaan kerja dalam periode yang sama. Angka ini bisa jadi mencerminkan dua hal: budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sudah berjalan baik, atau justru karena minimnya pelaporan akibat rendahnya kepesertaan jaminan sosial.
“Banyak kasus yang tidak tercatat karena pekerjanya belum terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan,” imbuhnya.
Pemkab Semarang bersama BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi secara berkala dan menggandeng berbagai instansi guna meningkatkan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja di seluruh sektor.
(HESTY IMANIAR – Harianmuria.com)