REMBANG, Harianmuria.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) semakin gencar melakukan pengecekan keakuratan alat ukur SPBU. Kegiatan itu guna merespon kekhawatiran warga akan kecurangan pihak SPBU, sekaligus meningkatkan konsumsi BBM jelang Hari Raya Idul Fitri.
Sejumlah SPBU di dua Kecamatan, yakni Rembang dan Lasem didatangi tim Dindagkop dan UKM bersama Satpol PP, Kamis (6/4) kemarin. Mulai dari mesin pengisian BBM jenis pertalite, pertamax sampai bio solar dicek satu per satu.
Kepala Dindagkop dan UKM Rembang, M Mahfudz menuturkan kegiatan kali ini bertujuan untuk memastikan mesin pengisian di SPBU mengeluarkan BBM sesuai takaran. Minimal takarannya masih dalam Batas Kesalahan yang Diizinkan (BKD).
“Dari hasil ini masyarakat tidak perlu ragu lagi dengan SPBU yang ada di wilayah kabupaten Rembang ini pas takarannya. Sesuai dengan yang dibeli masyarakat,” terangnya usai kegiatan pengecekan.
Pihaknya mengaku menerima aduan warga perihal keakuratan mesin pengisian sejumlah SPBU. Terlebih menjelang hari raya Idul Fitri, distribusi atau pergerakan kendaraan meningkat, sehingga pihaknya kembali menggelar pengecekan alat ukur.
“Kita sebelum hari ini juga telah melakukan pengecekan di Sarang, kragan, lintas pantura,” imbuhnya.
Kepala UPT Metrologi Rembang, Mukaromah menambahkan pengecekan alat ukur saat ini difokuskan pada SPBU yang berada di jalur mudik. Dari 24 SPBU di Rembang, 10 sampai 14 yang diawasi lebih intens di bulan Ramadan ini.
Dari hasil beberapa kali pengujian mesin pengisian BBM, rata-rata selisihnya berkisar 20 ml. Sehingga hasilnya masih batas wajar.
“Teknisnya satu nosel kita ukur 3 kali, 3 kali itu menunjukkan ada kestabilan nggak disitu. Tadi diukur 20 Mililiter, nanti ada naik turunnya disebabkan karena faktor saat pengisian, cepat lambatnya itu ngaruh tapi tadi masih BKD (Batas Kesalahan yang Diizinkan ), maksimal itu 100 Mililiter, tadi berkali-kali 20 Mililiter, ” terangnya.
Pengecekan juga dilakukan petugas metrologi dengan membuka mesin pengisian BBM perihal kualitas dan keamanan segel.
UPT Metrologi rutin 3 bulan sekali melakukan pengawasan ke SPBU- SPBU. Terlebih mesin pengisian BBM di SPBU hampir 24 jam terpakai.
“Ada cek penyegelan, takutnya ada pihak SPBU yang nakal. Nakal itu segelnya dibuka atau dipermainkan,” ujarnya.
Dari hasil pengecekan, semua mesin masih terdapat segel unik berbentuk lingkaran gepeng berwarna silver dalam keadaan utuh. Seperti di mesin pengisian BBM solar di SPBU Gajah Mada segel tahun 2022 dan berlaku sampai Agustus 2023. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Harianmuria.com)