PATI, Harianmuria.com – Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati masih mengintensifkan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) di wilayah setempat.
Kendati demikian, Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Pati Andi Hirawadi menyebut bahwa stok vaksin PMK telah menipis karena hampir kadaluwarsa. Namun untuk stok vaksin LSD masih cukup.
“Kalau stok vaksin untuk PMK saat ini menipis, apalagi expired-nya bulan September ini, karena kita juga sudah didistribusikan ke masing-masing kecamatan. Kalau yang LSD stoknya masih ada,” tuturnya saat ditemui di Pati, Rabu, 25 September 2024.
Ia menyebut saat ini kasus PMK dan LSD di Kabupaten Pati sudah menurun lantaran vaksinasi telah rutin dilaksanakan.
“Karena kalau sudah divaksinasi bisa mengurangi risiko kematian karena penyebab dari penyakit itu adalah virus,” ujarnya.
Andi menyatakan bahwa Dispertan rutin melakukan vaksinasi di sejumlah kecamatan yang rawan penyebaran PMK dan LSD. Terutama di Kecamatan Jakenan karena adanya aktivitas perdagangan ternak di pasar hewan yang memiliki potensi besar untuk sebaran virus PMK dan LSD.
“Kalau PMK dan LSD di Kabupaten Pati ini hampir merata, tapi kita sering vaksinasi di daerah Jakenan dan sekitarnya karena di sana banyak pedagang sapi, karena penyakit ini juga lewat perdagangan sapi, karena lalu lintas ternak dari berbagai daerah bisa masuk lewat pasar atau pedagang. Jadi kita sering vaksinasi di sana,” jelasnya.
Ia menyebut Dispertan telah melakukan vaksinasi PMK di Kabupaten Pati dari bulan Januari hingga Agustus 2024 mencapai 54.681, sedangkan untuk vaksinasi LSD mencapai 10.642.
“Untuk pencapaian vaksinasi saat ini sudah mencapai 60 persen. Mungkin untuk bulan ini kita ada beberapa kegiatan vaksinasi lagi,” imbuhnya.
Demi menghindari penyebaran PMK dan LSD, Andi mengimbau peternak untuk selalu mengecek kesehatan ternak.
“Kami mengimbau masyarakat jika membeli sapi baru silakan dicek dulu kesehatannya, karena ternak yang tidak sehat bisa menularkan penyakit, dan juga dipastikan sudah divaksin. Kalau belum ya silakan menghubungi petugas, karena saat ini stok vaksin menipis. Kita bisa minta vaksin ke Dinas Pertanian di provinsi. Untuk vaksinasi juga gratis, bisa menghubungi petugas setempat atau bisa langsung ke dinas,” jelasnya. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Harianmuria.com)