BLORA, Harianmuria.com – Kabupaten Blora mencatat kinerja ekspor yang mengesankan di awal tahun 2025. Sepanjang triwulan pertama, nilai ekspor produk lokal Blora mencapai USD795.809 atau setara dengan Rp13,06 miliar.
“Nilai ekspor Blora per 20 Juni 2025 mencapai USD795.809. Jika dikonversi, sekitar Rp13,06 miliar dengan kurs Rp16.413,81 per dolar AS per 20 Juni 2025,” kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop UKM) Blora, Siti Mas’amah, Senin, 7 Juli 2025.
Mas’amah menjelaskan, produk furnitur kayu jati masih menjadi primadona ekspor Blora. Namun, dua komoditas lain juga menunjukkan potensi besar: briket arang dari batok kelapa dan produk olahan daun kelor.
“Olahan daun kelor juga punya daya tarik besar di pasar dunia, mulai dari produk kesehatan, kecantikan, hingga makanan herbal,” terangnya.
Produk lokal Blora kini telah dikirim ke berbagai negara tujuan ekspor, mulai dari kawasan Asia, Eropa, Amerika Serikat, hingga negara-negara Timur Tengah.
“UMKM Blora terbukti mampu menembus pasar global. Sebagian besar produk diekspor ke Eropa dan Amerika, serta beberapa ke Timur Tengah,” ungkap Siti.
Prestasi ekspor Blora ini juga sejalan dengan kebijakan Kementerian Perdagangan RI yang tengah mendorong diversifikasi pasar ekspor, termasuk kerja sama ekspor dengan Uni Eropa melalui program Indonesia-Europe Export.
Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti Widya Putri, dalam kunjungan ke pabrik furnitur di Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang, menegaskan bahwa produk lokal dari Jawa Tengah, termasuk Blora, memiliki potensi besar di pasar global.
“Kami terus menggali potensi produk daerah untuk ekspor ke pasar non-tradisional. Eropa dan negara lainnya jadi fokus baru Kemendag,” ujarnya.
(EKO WICAKSONO – Harianmuria.com)