PATI, Harianmuria.com – Temuan kasus penyakit antraks pada hewan ternak sapi yang terjadi di daerah Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuat sebagian peternak merasa was-was, tak terkecuali di Kabupaten Pati.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati telah memastikan, saat ini hewan ternak di Pati bebas penyakit antraks.
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Pati, Joko Leksono menuturkan, pihaknya belum menemui penyakit yang dibawa oleh Bakteri Bacillus Anthracis itu.
“Kalau di Kabupaten Pati, belum ditemukan. Kemarin kita lewat promosi kesehatan, temen-temen sudah kita himbau untuk waspadai antrak, walau belum masuk,” jelasnya, Kamis (13/7/2023).
Seperti diketahui, antraks tergolong penyakit zoonis yang berpotensi besar menularkan penyakit demam pada manusia jika dagingnya dikonsimsi. Jika tidak segera ditangani, dalam rentan waktu 5-7 hari bisa memperlemah daya tubuh seseorang dan menyebabkan kematian.
“Melihat kasus di Gunung Kidul itu, di sana basisnya banyak sapi. Memang di sana ada konsumsi daging yang belum masak betul,” imbuhnya.
Belajar dari kasus tersebut, pihaknya menjelaskan bahwa penyebarannya penyakit tersebut secara pasti melalui dua cara, yakni saluran pernafasan, dan lewat pencernaan.
“Penyakit itu karana orang masak dagingnya tidak sempurna, yang kemudian dikonsumsi. Walau sebetulnya tidak hanya melalui daging sapi, tetapi yang sering dikonsumsi dan mengandung bakteri antraks itu daging sapi, dan dicurigai kondisi sekarang memang di sapi,” tandasnya.
Jadi atas kerawanan itu, Joko menghimbau agar masyarakat menjaga kebersihan dirinya dan hewan peliharaannya. Terlebih di Kabupaten Pati sendiri, masih banyak masyarakat yang beternak sapi. Sehingga, jika ada indiskasi hewan peliharaan tidak seperti biasa, ia meminta agar segera dilaporkan, baik melalui Dinkes ataupun Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan). (Lingkar Network | Khairul Mishbah – Harianmuria.com)