PATI, Harianmuria.com – Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Suwarno menyarankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat untuk membangun embung di wilayah rawan terdampak kekeringan, khususnya yang menjadi langganan di setiap musim kemarau.
“Entah itu solusinya bisa dibuatkan embung, atau dibuatkan PDAM kalau memang bisa. Intinya dibuatkan cara solusi untuk jalan keluarnya,” ucapnya pada Selasa 20 Agustus 2024.
Suwarno mengaku, pihaknya juga sering menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan baik di wilayah dapilnya sendiri aupun diluar dapilnya yang mengalami kekeringan.
“Kita terus berupaya agar kesulitan air bersih ini ada solusi, yang mana setiap tahunnya tidak terjadi kekeringan seperti ini,” paparnya.
Pihaknya juga berharap Pemkab dapat menemukan solusi jangka panjang agar disaat musim kemarau datang, masyarakat yang tinggal di wilayah kering tak kesulitan mendapatkan air bersih.
Ponpes di Winong Pati Terdampak Kekeringan, Terpaksa Beli Air Sehari Habiskan 4 Tangki
Terpisah, Direktur PDAM Tirta Bening Pati, Bambang Sumantri mengatakan pihaknya telah berupaya memperluas jaringan saluran air ke wilayah yang saat ini belum terjamah. Salah satunya yakni rencana penyaluran air dari Waduk Randugunting di Kabupaten Blora ke sebagian wilayah di Pati.
“Tapi ini nanti dibuat regional artinya dia dimanfaatkan beberapa kabupaten. Kalau Randugunting rencananya akan dimanfaatkan tiga kabupaten, Blora sendiri, Rembang sama Pati,” ujarnya.
Rencananya, Kabupaten Pati akan mendapatkan suplai air sebanyak 50 liter per detik atau setara untuk 4 ribu pelanggan. Walaupun kepastiannya tidak bisa ditentukan, saat ini telah dilaksanakan pembahasan.
“Ini baru rencana, baru proses-proses pembahasan. Dan kemarin ada surat untuk pembahasan kembali. Tapi belum ada kepastian,” paparnya.
Selain Waduk Randugunting, lanjut dia, ada suplai air lain yakni Bendung Karet Sungai Silugonggo dan Embung Kasian yang ada di Kecamatan Sukolilo.
“Embung Kasian sudah dibangun, tinggal jaringan. Istilahnya di kami itu Sistem Penyedia Air Minum (Spam),” tandasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Harianmuria.com)