PATI, Harianmuria.com – Berbarengan dengan peringatan BMKG terkait cuaca buruk yang berlangsung belakang ini, ancaman abrasi mengintai pesisir pantai Pati.
Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Nur Sukarno mengkhawatirkan kondisi tersebut. Mengingat, peringatan BMKG berjalan cukup lama antara tanggal 28 Desember 2022 sampai 8 Januari 2023 bahwa adanya potensi pasang rob tinggi di pantai utara.
Ia pun menyebut ada beberapa tempat yang rawan abrasi, seperti Margoyoso sampai Kembang, Dukuhseti.
“Kalau Margoyoso di musim kapat (akhir dari kemarau), tapi kalau Banyutowo ke utara musim kawolu (masih menjadi bagian musim penghujan),” kata Sukarno.
Meski belum bisa menjamin kebenarannya, Sukarno memperkirakan pasang rob terjadi secara bergantian di perairan pantai utara. Hal tersebut dilihat dari peristiwa alam yang terjadi sebelumnya.
“Katakanlah tanggal 28 di Pati itu belum. Biasanya tiga sampai lima hari mendatang. Paling tidak awal Januari,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Sukarno mengatakan keberadaan ini kian parah dengan belum siapnya tanaman mangrove. Terkhusus di wilayah Kecamatan Margoyoso hingga Dukuhseti masih belum cukup umur untuk menangkal abrasi yang ada. Tidak seperti tanaman mangrove yang ada di Kecamatan Wedarijaksa.
“Kalau di Kecamatan Wedarijaksa itu sudah ideal, karena hanya empat desa. Seperti saat pasang masuk air sudah jernih. Terfilter oleh tanaman itu dan yang kena hanya beberapa petak saja,” jelasnya. (Lingkar Network | Aziz Afifi – Harianmuria.com)