PATI, Harianmuria.com – Pemerintah Kabupaten Pati berencana menggelar kegiatan Car Free Day (CFD) di Alun-Alun Juwana sebagai upaya pemerataan ruang publik dan peningkatan sektor pariwisata. Meski berada di jalur strategis Pantura, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pati memastikan pelaksanaan CFD tidak akan mengganggu arus lalu lintas nasional.
Kepala DLH Pati, Tulus Budiharjo, mengatakan CFD di Juwana telah mempertimbangkan aspek kelancaran transportasi, bisa berjalan tanpa perlu menutup Jalan Pantura Pati–Rembang.
“CFD bisa tetap digelar tanpa menutup Jalan Pantura. Tidak akan mengganggu jalur utama, pengalihan arus tetap bisa diatur,” jelas Tulus, Senin, 23 Juni 2025.
Gagasan perluasan CFD ini sebelumnya disampaikan oleh Bupati Pati Sudewo saat menghadiri CFD di Alun-Alun Pati, Minggu, 22 Juni 2025. Ia menyebut CFD akan digelar dua minggu sekali dan tidak hanya di pusat kota, tapi diperluas ke kawasan-kawasan wisata strategis – termasuk Juwana.
“Kita ingin menghidupkan ekonomi lokal, mempromosikan potensi wisata dan memberikan ruang aktivitas sehat untuk masyarakat,” ucap Sudewo.
DLH menyebut konsep CFD Juwana akan mirip dengan yang sudah berlangsung di Simpang Lima Pati. Akan ada ruang terbuka untuk UMKM, pertunjukan seni, hingga aktivitas olahraga dan hiburan keluarga.
“Kegiatan ini akan mendorong tumbuhnya UMKM lokal. Tujuannya membuka ruang publik yang produktif dan multifungsi,” tambah Tulus.
Meski rencana sudah disusun, DLH menegaskan pelaksanaan CFD masih dalam tahap persiapan. Jadwal pasti dan skema teknis masih akan dibahas bersama Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satlantas Polresta Pati.
“Secara teknis belum kami bahas. Nanti jika sudah ada pembahasan lintas sektor, baru akan disampaikan lebih lanjut,” ujar Tulus.
Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Dishub Pati, Nita Agustiningtyas, menambahkan bahwa rekayasa lalu lintas menjadi kunci penting dalam pelaksanaan CFD di jalur padat seperti Juwana.
“Akan ada rapat koordinasi dengan Satlantas untuk pengamanan dan manajemen lalu lintasnya,” katanya.
DLH berharap CFD Juwana menjadi ruang ramah lingkungan bebas polusi dan tempat tumbuhnya aktivitas ekonomi kreatif masyarakat. Selain itu, CFD juga akan menjadi sarana promosi budaya dan kesenian khas Juwana.
“Ini tentang menyediakan fasilitas publik yang layak, sehat, dan memberdayakan,” pungkas Tulus.
(SETYO NUGROHO – Harianmuria.com)