PATI, Harianmuria.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati telah membuka layanan cek kesehatan gratis (CKG) sejak Senin (10/2/205). Masyarakat yang berulang tahun bulan ini bisa memanfaatkan layanan tersebut untuk memeriksa beberapa risiko penyakit di tiap Puskesmas yang ada di Pati.
Menurut Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Pati, Salis Diah Rahmawati, pemeriksaan kesehatan gratis dapat dilakukan masyarakat mulai dari bayi baru lahir, balita, anak pra-sekolah, hingga dewasa dan lansia.
Untuk bayi baru lahir, pihaknya menyediakan berbagai jenis pemeriksaan kesehatan seperti pemeriksaan kekurangan hormon tiroid bawaan, kekurangan enzim pelindung sel darah merah (G6PD), kekurangan hormon adrenal bawaan, penyakit jantung bawaan kritis, kelainan saluran empedu dan pertumbuhan (berat badan, tinggi badan).
Kemudian, untuk balita dan anak pra-sekolah disediakan layanan pemeriksaan kesehatan seperti pemeriksaan pertumbuhan, perkembangan, tuberkulosis, telinga, mata, gigi, talasemia (pemeriksaan darah pada usia 2 tahun saja), dan gula darah (pemeriksaan darah pada usia 2 tahun saja).
Selanjutnya, untuk masyarakat dewasa dan lansia mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan seperti pemeriksaan efek merokok, telinga, tekanan darah, mata, gula darah, gigi, tuberkulosis, hati (hepatitus B dan C, sirosis), risiko stroke dan risiko jantung (40 tahun ke atas).
Calon pengantin (Hb, sifilis, HIV), fungsi ginjal (40 tahun ke atas), gizi, kanker payudara (30 tahun ke atas), jiwa, kanker leher rahim (30 tahun ke atas), tingkat aktivitas fisik, kanker paru (45 tahun ke atas) dan geriatri (60 tahun ke atas).
“Pemeriksaannya itu sesuai kelompok umur. Jadi sasarannya itu ada empat, yaitu bayi baru lahir setalah usia 2 hari, kemudian batita sampai anak usia pra-sekolah 1 sampai 6 tahun, berikutnya dewasa 18 sampai usia 59 tahun, dan terakhir 60 tahun ke atas,” jelasnya.
Salis menyampaikan, untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan terhadap beberapa jenis penyakit tersebut masih ada Puskesmas yang belum memiliki alat kesehatan. Oleh karena itu, pihaknya saat ini tengah mengusulkan pengadaan di Puskesmas yang alat kesehatannya belum lengkap.
“Jadi untuk Puskesmas saat ini belum semua alatnya yang tersedia. Kami telah mengajukan proses pengusulan kemudian juga BHP (Bahan Habis Pakai) masih terbatas,” ungkapnya.
(SETYO NUGROHO – Harianmuria.com)