BLORA, Harianmuria.com – Pemerintah Kabupaten Blora menghadapi tantangan dalam ketahanan pangan. Cadangan pangan yang dikelola Dinas Pangan, Pertanian, Perikanan, dan Peternakan (DP4) Blora kini tersisa hanya 1,4 ton gabah siap giling, jauh menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
“Jumlah cadangan gabah saat ini tinggal 1.400 kilogram. Tahun lalu kami masih memiliki sekitar 67 ton gabah siap giling,” kata Kepala Bidang Pangan DP4 Blora, Nugraheni Wahyu Utami, Minggu, 15 Juni 2025.
Menurut Nugraheni, cadangan pangan tersebut disimpan di gudang DP4 dan difungsikan untuk menghadapi situasi darurat seperti kemarau panjang, rawan pangan, atau bencana alam.
“Cadangan ini akan dikeluarkan jika ada permintaan dari Bupati untuk distribusi saat darurat pangan. Kalau tidak ada permintaan, stok akan disimpan untuk kebutuhan tahun depan,” jelasnya.
Ia menambahkan, saat ini anggaran untuk penggilingan gabah sudah habis. Oleh karena itu, DP4 masih menunggu pencairan dana melalui APBD Perubahan (APBD-P) agar proses pengolahan gabah dapat dilanjutkan.
“Sesuai instruksi Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap daerah harus memiliki stok pangan. Namun, tanpa anggaran, proses penggilingan terhenti,” ungkap Nugraheni.
Kondisi tersebut bisa menjadi kendala dalam menjaga ketersediaan pangan jika dibutuhkan secara mendesak.
(EKO WICAKSONO – Harianmuria.com)