SEMARANG, Harianmuria.com – Provinsi Jawa Tengah resmi ditunjuk sebagai pilot project nasional oleh Badan Pusat Statistik (BPS) RI dalam upaya peningkatan kualitas pencatatan dan pengelolaan data statistik.
Penandatanganan nota kesepakatan dilakukan pada Jumat, 4 Juli 2025, di Grhadika Bhakti Praja, Semarang, antara Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti.
Langkah ini menjadi bentuk sinergi antara pemerintah daerah dan BPS dalam menyediakan data yang akurat, mutakhir, dan relevan untuk mendukung pembangunan daerah dan pertumbuhan ekonomi.
“Jawa Tengah sangat bersyukur menjadi pilot project nasional dari BPS. Data ini sangat penting sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” ujar Gubernur Luthfi.
Menurutnya, data yang saat ini paling krusial meliputi sektor investasi, industri, dan pertanian, yang akan menjadi pijakan utama dalam perencanaan pembangunan.
“Data berkualitas akan menghasilkan kebijakan yang akurat. Ini sejalan dengan arahan Mendagri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berbasis data,” tambahnya.
Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa Jateng memiliki peran signifikan dalam perekonomian nasional. Sekitar 9 persen Produk Domestik Bruto (PDB) nasional disumbang dari provinsi ini.
“Jateng menyumbang hampir sepersepuluh dari PDB Indonesia. Satu pertiga ekonominya berasal dari sektor industri manufaktur, dan sekitar 14 persen dari sektor pertanian. Ini alasan kenapa Jateng jadi pilot project penting bagi BPS,” jelas Amalia.
Hingga saat ini, BPS telah menetapkan 7–8 provinsi sebagai lokasi proyek percontohan, tetapi Jateng dinilai paling siap dan strategis untuk implementasi awal peningkatan kualitas data statistik.
Amalia juga mengapresiasi antusiasme Pemprov Jateng terhadap kerja sama ini. Ia berharap peningkatan kualitas data statistik dapat melahirkan kebijakan yang lebih tepat sasaran, akurat, dan berdampak besar pada pembangunan.
“Kalau datanya bagus maka resep kebijakannya juga tepat. Kami yakin Jateng akan menjadi contoh baik bagi provinsi lain dalam mengelola data statistik,” pungkasnya.
(LINGKAR NETWORK – Harianmuria.com)