KENDAL, Harianmuria.com – Banjir rob terus menghantui tujuh desa di Kabupaten Kendal sejak awal 2025. Fenomena ini dipicu oleh kombinasi faktor seperti jarak pantai yang terlalu dekat dengan permukiman warga, pendangkalan sungai dan saluran air, serta penurunan permukaan tanah (land subsidence).
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal, Iwan Sulistiyo, menyatakan bahwa intensitas rob mencapai puncaknya pada pertengahan Mei 2025 lalu, dengan ketinggian air antara 50–60 sentimeter (cm).
“Ada tujuh desa yang terdampak rob sejak awal tahun 2025. Pada 21–23 Mei, intensitasnya meningkat tajam,” ujar Iwan, Sabtu, 5 Juli 2025.
Desa dan kelurahan yang terdampak rob di Kabupaten Kendal adalah Desa Mororejo (Kecamatan Kaliwungu), Kelurahan Banyutowo (Kecamatan Kendal), Kelurahan Bandengan (Kecamatan Kendal), Desa Kartikajaya (Kecamatan Patebon), Kelurahan Karangsari (Kecamatan Kendal), Kelurahan Kalibuntu Wetan (Kecamatan Kendal), dan Kelurahan Balok (Kecamatan Kendal).
“Meski saat ini ketinggian air rob tidak setinggi saat puncaknya di bulan Mei, gelombang pasang masih terus masuk ke permukiman warga,” ujar Iwan.
Baca juga: Penanganan Rob di Kendal Butuh Biaya Triliunan, Bupati Harap Bantuan Pusat
Menurutnya, penurunan permukaan tanah antara 2–6 cm per tahun menjadi salah satu penyebab utama banjir rob sulit surut. Fenomena ini menyebabkan air laut lebih tinggi daripada permukaan daratan, sehingga saat air surut pun, air tidak kembali ke laut secara optimal.
“Kondisi ini diperburuk oleh eksploitasi air tanah. Maka kami akan mengusulkan pembatasan penggunaan air tanah pada wilayah-wilayah tertentu untuk mengurangi eksploitasi dan memperlambat proses penurunan permukaan tanah,” ungkapnya.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, menyatakan komitmennya untuk memberikan bantuan logistik secara masif ke seluruh desa terdampak sesuai skala prioritas.
“Kita sudah siapkan bantuan logistik. Namun penanganan banjir rob ini tidak cukup dengan solusi jangka pendek, perlu langkah berkelanjutan,” katanya.
(ARVIAN MAULANA – Harianmuria.com)